Lomba Artikel

Mengungkap Mitos dan Keindahan Air Terjun Anjasmoro

Setiap nama mengandung makna. Begitu pula dalam penamaan Air Terjun Anjasmoro sebagai suatu tempat yang memiliki keindahan alam dan bersejarah yang terletak di Desa Sumber Salak, Ledokombo, Jember, Jawa Timur.

Air Terjun Anjasmoro menawarkan keindahan yang sangat menakjubkan bagi setiap orang yang mengunjunginya. Uniknya, tidak hanya air terjun yang dapat dijumpai di sini, namun beberapa sumber mata air di dekat air terjun juga dapat dinikmati kesejukan dan kejernihannya. Ditambah dengan berbagai macam bunga yang tumbuh di sekitarnya.

Legenda dari Air Terjun Anjasmoro ini juga masih terjaga dan kerap diperbincangkan oleh kalangan masyarakat Sumber Salak. Pernyataan ini diperkuat oleh Iwan Joyo selaku pengelola lokasi wisata tersebut dengan menceritakan sebuah mitologi atau cerita rakyat mengenai Air Terjun Anjasmoro.

Menurut cerita rakyat, konon Air Terjun Anjasmoro merupakan tempat berpisahnya Prabu Damar Wulan yang merupakan salah satu tokoh dari Kerajaan Majapahit dengan Anjasmoro serta Kencana Wungu.

Sebelum Prabu Damarwulan berangkat ke Kerajaan Blambangan di Banyuwangi untuk melawan kegananasan Prabu Minak Jinggo yang tidak lain merupakan seorang raja di Kerajaan Blambangan, mereka berpisah di tempat ini.

Anjasmoro merestui dan merelakan kepergian Prabu Damar Wulan untuk melawan Prabu Minak Jinggo. Sedangkan Kencana Wungu tidak merelakan kepergian Damar Wulan karena khawatir terhadap nasib Prabu Damar Wulan ketika melawan Raja Blambangan yang terkenal dengan kesaktiannya itu.

“Sepeninggal Damar Wulan, Kencana Wungu mulai dirundung kesedihan dan menangis terus-menerus sehingga tetesan air matanya menjelma menjadi sumber mata air dan lokasinya tidak jauh dari Air Terjun Anjasmoro,” kata Iwan.

Ia juga mengatakan bahwa sebelum dijadikan destinasi wisata, keberadaan air terjun tidak terawat dan banyak ditumbuhi rerumputan liar dan terkesan angker. “Namun berkat kesadaran pemuda sekitar dan bersamaan dengan bangkitnya destinasi wisata di Jember, akhirnya area sekitar air terjun tersebut mulai dibersihkan,” terang Iwan.

Lokasi wisata ini dibuka sejak awal tahun 2016. Sejak itu, pengunjung terus berdatangan dari berbagai daerah hingga saat ini. Dengan harga tiket Rp 3.000 pengunjung sudah dapat menikmati kesejukan Air Terjun Anjasmoro dan menamukan spot foto yang indah dan mengagumkan.

Ketika anda hendak mendatangi tempat ini, sebaiknya membawa baju ganti. Karena kejernihan air terjun akan menarik anda untuk mendekatkan diri anda dan menikmati kedinginannya. Apalagi di Samping air terjun terdapat aneka macam bunga yang sedap dipandang mata.

Dedaunan yang menghijau, suara dari jatuhan air terjun dan pohon bambu ketika diterjang angin, menyatukan perasaan dengan alam. Rasa kagum dan syukur terhadap ciptaan Tuhan pun bertambah.

Kebahagian akan terasa lengkap dengan memboyong anggota keluarga ke tempat ini, keindahan Air Terjun Anjasmoro dapat menjadi latar belakang yang menarik saat berfoto  bersama keluarga.

Tak hanya itu,  bagi pengunjung yang hobi memancing, dapat membawa alat pancing ke tempat ini. Karena tak jarang pengunjung yang memancing di kolam dekat air terjun.

Sepulang dari air terjun, pengunjung dapat menghangatkan badan dengan membeli kopi atau jajanan hangat yang dijual oleh beberapa warga di sekitar pintu masuk lokasi tersebut.

Jika pengunjung masih ingin melanjutkan perjalanan, masih terdapat Air terjun Damar Wulan yang tak jauh dari lokasi Air Terjun Anjasmoro. Lokasi tersebut dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki.

Perjalanan ke Air Terjun AnjasmoroJember dapat ditempuh kurang lebih satu jam dari pusat kota Jember atau berjarah 30 kilometer dari pusat kota. Meski lokasinya cukup menyempil, rute menuju tempat ini tidak terlalu susah. Cukup membuka Google Map atau bertanya kepada warga setempat ketika tiba di Desa Sumber Salak. Bagi pengunjung pengendara mobil juga tak perlu khawatir, karena pihak pengelola wisata juga telah menyediakan parkir untuk pengendara roda empat yang tak jauh dari lokasi wisata ini. (siti mukifah)

.

Marshal

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 months ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 months ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

2 months ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

2 months ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

2 months ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

2 months ago