Lomba Artikel

Menikmati Sensasi Air Tiga Rasa di Lereng Muria Kudus

Oleh: Friska Salsa Billa (MAN 2 Kudus)

Bekerja sering melupakan kita dengan keluarga, padahal keluarga merupakan bagian terpenting dalam perjalanan hidup kita. Jangan buang-buang waktu kalian untuk terus-terusan bekerja. Sekali-kali luangkan waktu kalian untuk keluarga, karena uang itu masih bisa dicari. Tetapi kalau salah satu anggota keluarga kalian tiba-tiba tidak ada, apa lagi yang pantas kalian sesali?

Tak perlu pusing-pusing, ternyata di daerah Kudus terdapat sebuah tempat wisata yang selama ini terlelap di dalam bumi. Sebuah tempat yang masih sangat alami dengan hilir pegunungan yang mampu merasuki jiwa kita. Yah, “Air Tiga Rasa Rejenu”, sebuah tempat wisata yang mungkin terdengar asing di telinga kita.

Air Tiga Rasa Rejenu merupakan sebuah mata air yang terletak di daerah Kudus, tepatnya di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Air Tiga Rasa Rejenu berada di atas Air Terjun Monthel yang letaknya kira-kira 3 km di sebelah utara makam Sunan Muria, tepatnya di dekat makam Syekh Syadzali. Kalian tentunya penasaran dengan Air Tiga Rasa Rejenu ini kan? Coba perhatikan gambar berikut!

Apa yang bisa kalian dapatkan dari gambar di atas? Itulah sumber mata Air Tiga Rasa Rejenu. Adanya tagar wisata yang kaya akan nuansa alam ini tidak lepas dari kisah seorang ulama bernama Syekh Syadzali. Beliau merupakan seorang ulama sekaligus wali yang dikirim dari Baghdad, Irak.

Menurut sejarawan setempat, Syekh Syadzali ialah seorang wali yang sudah ada sejak 100 tahun sebelum munculnya Walisongo. Beliau lebih senang berdakwah ke tempat-tempat terpencil daripada ke khalayak ramai, sehingga nama beliau pun tak cukup tenar di kalangan masyarakat umum.

Suatu ketika, beliau mendapat petunjuk dari Allah SWT lewat mimpi untuk mengembara ke tanah Jawa, karena di tanah itulah para ulama dan wali berkumpul. Akhirnya, beliau pun melaksanakan mimpinya tersebut. Setelah beberapa bulan di atas kapal, sampailah beliau di tanah Jawa.

Singkat cerita, beliau pun dipertemukan oleh Allah dengan Raden Umar Said atau lebih dikenal dengan julukan Sunan Muria, salah seorang Walisongo yang berdakwah dan menetap di di sekitar Gunung Muria, Kudus. Di sana, Syekh Syadzali dan Sunan Muria saling bertukar ilmu.

Setelah ilmu yang diperoleh dari Sunan Muria dirasa cukup, Syekh Syadzali pun berjalan-jalan di sekitar kediaman Sunan Muria. Di tengah perjalanan, beliau menemukan sebuah mata air yang telah diselimuti lumut dan tidak lagi terawat. Beliau memutuskan untuk merawat mata air itu dan menetap di tempat itu pula hingga akhir hayatnya.

Memang belum diketahui pasti darimana sumber air tersebut, karena hingga saat ini, belum ada penelitian khusus yang menyelidiki tentang mata air tersebut. Namun, menurut para pengunjung yang pernah mencicipi, mata air yang telah ditemukan oleh Syekh Syadzali dikenal dengan Air Tiga Rasa karena memang memiliki 3 rasa yang berbeda dalam satu sumber yang sama.

Untuk sampai di mata air ini, diperlukan nyali yang cukup besar, karena jalan yang akan dilalui terdapat tanjakan-tanjakan yang cukup menantang. Adapun pintu masuknya sama dengan pintu masuk menuju makam Syekh Syadzali.

Berdasarkan pengalaman para pengunjung, air yang pertama memiliki rasa yang tawar dan agak kemasam-masaman. Air ini dipercaya sebagai obat dari berbagai penyakit, mulai dari penyakit yang ringan hingga penyakit yang cukup berat.

Air yang kedua memiliki rasa yang mirip dengan soda. Air kedua ini diyakini dapat menumbuhkembangkan rasa percaya diri dalam menghadapi masalah kehidupan.

Adapun air yang ketiga memiliki rasa yang mirip dengan tuak atau miras, tetapi tidak memabukkan. Air ini diyakini dapat memperlancar datangnya rezeki apabila diiringi dengan usaha sesuai kemampuan seseorang masing-masing.

Sebenarnya, yang membedakan ketiga air ini hanyalah tingkat kepekatannya. Air pertama lebih pekat daripada air kedua, sedangkan air kedua lebih pekat daripada air yang ketiga. Adanya kepekatan ini menjadikan Air Tiga Rasa sebagai media untuk melatih kepekaan perasaan seseorang yang mengonsumsinya, baik kepekaan hati, emosi, dan lain sebagainya.

Ada yang berpendapat bahwa, ketika ketiga air tersebut dicampurkan, maka rasanya akan menjadi tawar. Entah apapun keanehannya, percaya tak percaya, yang pasti fakta. Bagaimana, masih belum yakin? Silahkan buktikan sendiri keistimewaan Air Tiga Rasa Rejenu dengan pemandangan alamnya yang akan senantiasa mengiringi perjalanan Anda serta udara yang tak akan berhenti menyejukkan hati Anda.

Jika kalian belum pernah berwisata ke Air Tiga Rasa Rejenu sama sekali, di sana sudah disediakan petunjuk arah menuju sumber mata air tersebut. Jadi, kalian tidak akan kebingungan sesampai di sana.

Setelah kalian masuk dari pintu depan atau pintu masuk, kalian cukup mengikuti petunjuk arah yang ada, kemudian berjalan lurus melewati undak-undakan, seperti gambar di bawah ini!

Selamat mencoba dan menikmati sensasinya….!

Marshal

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 months ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 months ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

2 months ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

2 months ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

2 months ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

2 months ago