Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani berharap Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dapat memperbanyak layanan biometrik jemaah haji di dalam negeri.
Hal ini disampaikan Menko PMK, saat memberikan sambutan pada Kick Off Meeting Percepatan Pencapaian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, di Kantor Menko PMK, Jakarta.
Hadir dalam Kick Off Meeting, delapan Kementerian serta 13 Lembaga di bawah koordinasi Menko PMK.
“Tahun lalu kita bisa melakukan itu untuk 70 ribu jemaah. Tahun ini, saya minta ke pak Menag. Pak Menag, usahain lagi, tahun ini minimal bisa dua kali lipat,” pinta Menko PMK, Senin, 11 Februari 2019.
Layanan rekam biometrik di dalam negeri merupakan salah satu dari 10 inovasi penyelenggaraan haji yang telah dilakukan pemerintah Indonesia pada penyelenggaraan haji 1439 H / 2018 M lalu.
Inovasi ini menurut Puan dapat memotong waktu antrian jemaah haji di Arab Saudi, baik di Bandara Madinah maupun Jeddah.
Pada tahun 2018 lalu, inovasi ini secara utuh dapat dirasakan oleh jemaah dari embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG), Jakarta Bekasi (JKS) dan Embarkasi Surabaya (SUB). Sementara, untuk jemaah embarkasi lain masih melakukan proses clearance (verifikasi akhir) di Bandara Madinah dan Jeddah berupa perekaman satu sidik jari dan pengecapan paspor kedatangan.
“Dari 221 ribu kuota yang kita miliki, baru tahun lalu itu kita bisa memberlakukan bagi 70 ribu jemaah dari embarkasi di Indonesia, di cap-nya itu di Indonesia. Pas mau naik pesawat itu di cap, kemudian setelah turun dari pesawat, tidak lagi antri di imigrasi,” jelas Puan.
Puan pun mengapresiasi Kemenag serta kementerian lain yang terlibat dalam penyelenggaraan ibadah haji. Menurutnya, sinergi yang dilakukan telah membuahkan hasil dengan pengakuan jemaah yang mengkategorikan penyelenggaraan ibadah haji dalam kategori sangat memuaskan.
Menurut Menag Lukman Hakim Saifuddin, capaian ini didasarkan pada hasil Indeks Kepuasaan Jemaah Haji Indonesia 2018 yang disajikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
“Indeks kepuasan jemaah haji Indonesia 2018 sebesar 85,23. Ini kali pertama menyentuh angka 85. Artinya, ini capaian terbaik dalam sejarah penyelenggaraan haji Indonesia,” terang Menag usai acara Kick Off Meeting,” ucap dia
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…