Taufiq Al Rabiah, Menteri Kesehatan menyatakan bahwa sampai saat ini Arab Saudi belum terkena kasus virus corona yang sedang membuat warga dunia panik, dikonfirmasi di Saudi.
Terkait virus corona yang berasal dari Wuhan, Cina, itu, Pemerintah Arab Saudi semakin memperketat pemeriksaan bagi para jamaah, khsusunya bagi mereka telah melakukan penerbangan dari Cina secara langsung.
“Belum ada kasus infeksi virus corona yang tercatat di wilayah Kerajaan Saudi Arabia (KSA),” ujar Tawfiq dilansir Arab News (26/1/2020).
Lebih jauh, Pemerintah Arab Saudi melalui Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit National (NCDC) menyiapkan tata cara menghadapi atau mengantisipasi agar tidak tertular virus corona.
NCDC menyediakan tes laboratorium, menyiapkan mekanisme pengumpulan dan distribusi sampel ke NCDC.
Dikonfirmasi bahwa Menteri Tawfiq telah melakukan sejumlah aksi pencegahan sejak awal mula virus tersebut muncul di Cina.
Pemerintah Arab Saudi juga sudah menerapkan perautan kesehatan internasional dan telah melakukan koordinasi secara langsung terkait tata cara penanganan dan mengatasinya.
Langkah Preventif Virus Corona Pemerintah Saudi
Sejumlah langkah strategis dilakukan Pemerintah Arab Saudi untuk melakukan aksi preventif terhadap penyebaran virus tersebut.
Bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta sejumlah otoritas dunia lain telah digandeng untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
Bersama dengan otoritas penerbangan sipil, Saudi juga memanctau secara langsung lalu lalang penerbangan langsung maupun tidak langsung dari dan ke Cina.
Hal tersebut dilakukan agar pemerintah setempat dapat memberi informasi secara benar dan akurat kepada masyarakat.
Sementara itu, Pusat Komando dan Kontrol Kesehatan Nasional sebelumnya telah menjelaskan gejala umum infeksi virus tersbut ialah gejala pernapasan akut seperti demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernapas.
Dari dalam negeri, calon penumpang yang diketahui meninggal secara tiba-tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, pada Ahad malam (26/1/2020). Sebelumnya calon penumpang itu diduga terkena virus tersebut.
Namun pengelola bandara, PT Angkasa Pura II (Persero) membantah dugaan tersebut. Calon penumpang yang meninggal dikatakan adalah calon jemaah umrah, bukan korban virus corona atau penyakit menular lainnya.