Miniatur Surga di Sekeliling Danau Toba

Khairul Muslim Nasution S.Pd.I

Destinasi yang akan coba saya bagikan adalah destinasi di pulau Sumatera. Jarak tempuh sekitar 3 sampai 4 jam dari kota metropolitan Medan, kita akan menyusuri pesona alam nan asri di pinggiran Danau Toba.

Perjalanan akan menguras daya tahan tubuh kita. Tapi kita seperti akan menemukan katalog surgawi  di tanah Simalungun. Lelah tubuh dalam perjalanan akan segera dibayar tuntas ketika kita mendaratkan kaki di miniatur surga tanah Batak tersebut.

Tempat pertama adalah kebun teh Sidamanik, kebun peninggalan kolonial yang sekarang dikelola oleh PTPN IV ( pada awal pembukaan nya ini adalah kebun teh pertama di luar pulau jawa yang dikelola oleh Netherland Hand Maskapai tahun 1917).

Memang menarik untuk disinggahi barang 30 menit. Selain berswafoto, alam nya yang hijau dan udaranya yang segar ( sembari makan ) akan membangkitkan kembali sisa energi yang sempat terkuras habis sepanjang perjalanan 3 jam itu.

Sejauh mata memandang kita akan disuguhi dengan panorama hijau berlatar langit  biru tanda betapa kuasanya tuhan.

Bukti indahnya ciptaan tuhan yang patut disukuri. Menghirup lembutnya udara yang masuk melalui rongga paru-paru kita dapat membantu menyegarkan pikiran dari hiruk-pikuk dan penatnya kota.

Bergegas dari kebun teh Sidamanik kita akan terus menapaki jalan berkelok sekitar 45 menit menuju destinasi selanjutnya yang dikenal dengan BIS.

BIS ini merupakan singkatan dari Bukit Indah Simarjarunjung yang terletak di daerah Dolok Pardamean  Kabupaten Simalungun. Tempat wisata ini menawarkan berbagai spot untuk berswafoto demi memanjakan mata pengunjung dan juga sangat “ instagramable “.

Tempat wisata ini dihiasai oleh berbagai variasi rumah pohon yang langsung menghadap ke permukaan Danau toba. Pemandangan eksotis seperti ini hanya akan kita dapatkan di tempat yang bernama BIS ini.

Di samping itu berdiri juga beberapa kafe untuk wisatawan sekedar mencecap hangatnya kopi sembari melangitkan puja-puji akan kebesaran sang pencipta.

Untuk menikmati panorama super eksotis ini nilai rupiah yang harus dikocek juga masiih sangat ekonomis dan ramah di kantong ( sekitar Rp.5000 untuk 1 spot). Di tempat ini kita seperti merasakan surga surga kecil yang sengaja dihamparkan di muka bumi.

Selanjutnya, menjelang sore adalah waktu yang paling direkomendasikan bagi wisatawan untuk menuju Danau Toba.

Hanya saja tidak disarankan untuk menyeberang (menggunakan kapal kecil atau sedang) ke pulau Samosir mengingat cuaca pada sore hari biasanya tidak memungkinkan untuk kapal berlayar dan juga perubahan suhu air yang tidak bisa diprediksi.

Wisata yang satu ini pasti sudah tidak asing di telinga wisatawan. Danau vulkanik terbesar di Indonesia ini memiliki sejarah yang dahsyat. Rentetan kronologi peristiwa 74.000 ribu tahun lalu menjadi bagian sejarah terbentuknya Danau raksasa ini.

Dilansir dari Wikipedia ledakan sekitar 69.000- 77.000 tahun yang lalu merupakan letusan supervolcano yang menyebabkan kepunahan massal berbagai spesies Flora dan Fauna.

Bahkan ledakan ini sampai mempengaruhi populasi manusia di dunia yang berdampak pada penyusutan penduduk di Afrika timur tengah dan India. Bahkan letusan dahsyat ini sampai mempengaruhi perubahan iklim secara global.

Warisan tutur juga ikut mempengaruhi alur sejarah Danau Toba. Cerita penuh makna tentang seekor ikan ajaib (seorang wanita cantik yang dikutuk) yang pada akhirnya dipersunting seorang pemuda.

kemudian cerita berlanjut ketika ada sumpah yang dilanggar oleh si pemuda di kemudian hari mengakibatkan banjir yang menenggelamkan kampung sehingga terbentuklah sebuah destinasi indah bernama Danau Toba.

Keindahan Danau Toba dapat dinikmati ketika menjelang gelap. Matahari yang turun seperti ditelan Danau dapat menghipnotis wisatawan untuk tak berpaling dan mengedipkan mata sampai matahari benar- benar tenggelam.

Sungguh indah pemandangan Danau menjelang Magrib itu. seperti miniatur surga dalam katalog bumi pertiwi.