Dumat al-Jandal adalah kota kuno yang kini hanya menyisakan reruntuhan di wilayah Barat laut Arab Saudi. Tembok yang mengelilinginya adalah cagar budaya yang langka dan dijaga oleh pemerintah dan PBB melalui Unesco.
Mata air di dalamnya yang merupakan bagian dari reruntuhan kota mempercantik daerah tersebut. Sumber air tersebut menandakan, pada zaman dahulu, DUmat al-Jandal adalah pusat kehidupan. Ramai orang ada di sana untuk tinggal, bertani, dan berdagang.
Salah satu bagian menarik dari kota ini adalah masjid Umar bin Khattab yang dibangun pada 634-635 sebelum masehi. Dulu daerah ini merupakan rute dagang utama masyarakat Arab.
Masjid itu memiliki halaman yang luas, ruang sujud utama dan minaret. Hal menarik lainnya adalah area al-Dar’i, yang merupakan titik keramaian masyarakat di sana. penggalian area tersebut pada tahun 1976 menunjukkan daerah ini pernah diceritakan dalam sejumlah dokumen Nabatean dan Romawi sejak tahun 1-2 sebelum masehi.
Sebelah Barat Laut Saudi
Dumat al-Jandal adalah kota tua yang runtuh di barat laut Saudi, tepatnya di provinsi al-Jawf. Lokasinya sekitar 37 KM dari Sakanah. Nama Dumat al-Jandal berarti batu-batu yang ada di daerah Dumah, karena cagar budaya dunia itu berada di daerah Dumah, satu dari 12 anak Nabi Ismail.
Pada masa Akkadia, nama kota ini adalah Adummatu. Nama Dumat al-Jandal merujuk kepada tembok mengelilingi kota itu yang kini menjadi cagar budaya dunia.