Nabi Bercanda, memang terkadang tidak pernah terbayangkan di benak kita bahwa Nabi Muhammad juga pernah bercanda. Namun nyatanya hal itu ada, dan tersimpan dalam sejarah.
Nabi Muahmmad sebagai Rasul di bumi ini merupakan sosok panutan bagi segenap umat manusia, namun begitu, beliau juga manusia yang butuh makan, minum, tidur, dan bahkan bercanda. Ya, Nabi bercanda.
Sebagian umat Islam menyangka bahwa Nabi Muhammad SAW selalu seirus dan berhati-hati dalam bertindah, menjaga perkataan, dan tidak pernah melakukan perbuatan yang sia-sia.
Ya, hal itu memang benar. Akan tetapi, ada juga sisi-sisi Nabi Muhammad yang penuh ceria, romantis, dan suka bercanda. Meskipun kita jarang mengetahuinya.
Bercanda merupakan obat mujarab menghilangkan kegundahan dan membuat orang bahagia. Dengan bercanda, seseorang disinyalir melonggarkan otot-ototnya yang sedang tegang.
Sejumlah riwayat mengisahkan bahwa Nabi pernah bercanda. Nah, berikut kami rangkum beberapa kisah tentang bagaimana Nabi Muhammad bercanda yang bisa membuat kita semakin bahagia, dikutip dari berbagai sumber.
Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah pernah bercerita tentang penghuni terakhir. Yakni, penghuni neraka yang terakhir kali masuk surga. Sebab orang-orang Islam yang berdosa akan dicuci dahulu dosanya, kemudian dimasukkan surga.
“Dia keluar dari neraka dengan merangkak,” kata Nabi. “Kemudian Allah berkata kepadanya, ‘Pergilah dan masuklah ke surga.'” Orang itu menurut. Namun, benaknya terbayang surga telah sesak, sehingga ia kembali menghadap Tuhannya dan melapor.
Allah mengulangi perintahnya. Untuk kedua kalinya orang itu kembali. Kemudian Allah berfirman, “Pergi dan masuklah ke surga, dan surga bagianmu luasnya sepuluh kali bumi.” Orang itu merasa Tuhannya sedang mengejek dirinya.
Ibnu Mas’ud menerangkan, setelah bercerita Rasulullah tertawa sampai gerahamnya terlihat. Kemudian bersabda, “Itu adalah kedudukan terendah bagi ahli surga.”
Tak hanya itu, dalam sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW dikisahkan pernah bercanda kepada sahabat Umar bin Khattab yang dikenal sebagai sahabat yang paling tegas.
Suatu ketika Rasulullah menerima tamu beberapa perempuan Quraisy yang menanyakan masalah. Suara mereka riuh dan ramai. Namun, saat Umar bin Khattab masuk, mereka terdiam semua.
Bersabda Nabi SAW kepada Umar, “Aku heran, ketika perempuan-perempuan itu mendengar suaramu, mereka cepat-cepat membetulkan letak kerudung mereka.”
Mendengar itu, Umar selanjutnya mendekati para wanita Quraisy. “Mengapa kalian lebih takut padaku daripada Rasulullah?” Mereka menjawab bahwa Umar bersifat keras.
Rasulullah menimpali ucapan perempuan itu dengan pernyataan yang terdengar sedikit bergurau, “Wahai Ibnu Khattab, demi Allah! Apabila setan berjumpa denganmu di jalan yang kaulalui, ia akan menjauh, melewati jalan yang lain.”
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…
Lihat Komentar