Naoshima, Destinasi Favorit di Jepang Bagi Para Penggila Seni

Naoshima, Destinasi Favorit di Jepang Bagi Para Penggila Seni

Bagikan

Jepang memiliki banyak pulau unik yang telah terkenal di mata dunia. Mulai dari Pulau Kucing, Pulau Kelinci, hingga Pulau James Bond. Nah, salah satu dari pulau-pulau unik tersebut adalah Pulau Seni yang terletak di Pulau Naoshima, Prefektur Kagawa.

Pulau Naoshima menjadi Salah satu destinasi favorit bagi para penggila seni karena pulau ini menawarkan berbagai museum dengan lukisan-lukisan yang menakjubkan.

Sampai awal tahun 1990-an, Naoshima adalah pulau terpencil dan sepi, tetapi berkat beberapa pengusaha Jepang yang mencintai seni, pulau ini secara bertahap menjadi salah satu tujuan paling unik di dunia bagi para pecinta seni.

Di bawah ini akan kami sajikan tempat-tempat yang sering dikunjungi para penggila seni di Pulau Naoshima. Simak baik-baik, ya, ulasannya!

  1. Chichu Art Museum

Naoshima, Destinasi Favorit di Jepang Bagi Para Penggila Seni

Museum Seni Chichu adalah museum yang dibangun langsung ke bagian selatan pulau Naoshima di Prefektur Kagawa, Jepang.

Museum ini dirancang oleh arsitek Tadao Ando dan dibuka untuk umum pada tanggal 18 Juli 2004.

Museum ini menampilkan instalasi permanen oleh Walter De Maria dan James Turrell serta karya-karya lukisan dalam seri Water Lilies oleh Claude Monet.

  1. Benesse House

Naoshima, Destinasi Favorit di Jepang Bagi Para Penggila Seni

Benesse House adalah fasilitas yang juga dirancang oleh Tadao Ando dan dibuka pada tahun 1992.

Benesse House adalah tempat di mana orang dapat menjelajahi seni, alam, arsitektur, dan pemikiran mereka sendiri dengan cara yang berlapis-lapis dan sinergis.

  1. Red and Yellow Pumpkin

Naoshima, Destinasi Favorit di Jepang Bagi Para Penggila Seni

Labu Merah dan kuning dengan corak titik hitam ini merupakan ikon khas Pulau Naoshima dan dibuat menghadap laut.

Ikon Pulau Naoshima ini dirancang oleh Yayoi Kusama, salah satu seniman Jepang yang paling terkenal, yang terpengaruh oleh karya Andy Warhol dan Claes Oldenburg.

Laporan: Fahlaivi