Pariwisata Indonesia Siap Bersaing di Kawasan Pasifik

Bagikan

Indonesia akan menggelar pameran dagang, investasi dan pariwisata untuk negara-negara di Pasifik atau dikenal sebagai Pasific Exposition 2019 di Skycity, Auckland, Selandia Baru. Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Arief Yahya, meyakini dengan kegiatan ini destinasi wisata Indonesia bisa menjadi kelas dunia sehingga dapat meningkatkan perekenomian negara.

“Pariwisata sudah menjadi sektor penting buat bangsa. Apalagi, pariwisata adalah salah satu penyumbang devisa negara. Sektor yang akan menjadi nomor satu dalam hal devisa,” ujar Arief dalam keterangannya, Sabtu (15/6/2019).

Kegiatan tersebut akan digelar pada 12-14 Juli 2019 dan mendapatkan dukungan penuh dari Selandia Baru dan Australia. Tercatat hingga hari ini, sebanyak 16 dari 18 negara pasifik sudah memastikan keikutsertaannya dalam kegiatan ini.

Mereka adalah Australia, Caledonia Baru, Cook Islands, Federated States of Micronesia, Fiji, Kiribati, Marshall Islands, Nauru, Nieu, Palau, Papua Nugini, Samoa, Selandia Baru, Solomon Islands, Tuvalu dan Indonesia sendiri.

Diketahui, Pasific Exposition ini untuk bertujuan membuka akses pasar bagi produk-produk unggulan Indonesia dan negara-negara di kawasan Pasifik. Melalui pameran ini Indonesia ingin meningkatkan kehadiran dan pengaruhnya di Pasifik.

Rangkaian acara Pasific Exposition ini sendiri akan diawali dengan Tourism Forum pada 11 Juli mendatang. Kegiatan ini berupa seminar pariwisata, yang bertemakan ‘Menuju Pasar Tunggal Pasifik’ yang akan dipercayakan kepada Menpar Arief.

Indonesia sendiri tidak bisa dipisahkan dari Pasifik. Karena, Lima provinsi Indonesia mayoritas pendudukannya dari ras Melanesia dan Polinesia. Ada Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan NTT. Kelima provinsi ini juga dilibatkan dalam Pacific Exposition.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Negeri Retno Marsudi dalam berbagai kesempatan juga menegaskan jika Pasifik penting dan strategis buat Indonesia. Pasifik adalah pasar baru yang potensial untuk berbagai produk ekspor serta menjadi tetangga terdekat setelah ASEAN.

“Guna meningkatkan kerja sama ekonomi, investasi dan pariwisata sesama negara di kawasan ini, Indonesia menggagas Pacific Exposition,” paparnya.

Sementara itu, Dubes RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya, menyambut harapan Menlu dan Presiden dengan serangkaian kegiatan berbasis sosial dan budaya.

“Kita mengajak Australia dan Selandia Baru untuk datang lebih sebagai pasar dan pembeli dibanding sebaliknya dalam berbagai program ekonomi yg kita bangun. Negara-negara di Pasifik itu membutuhkan bantuan. Tidak lagi berupa ikan, tapi berupa kail,” ujar Tantowi.

Dengan Indonesia masuk dalam kelompok negara-negara Pasifik, lompatan besar terjadi. Kawasan ini akan mempunyai kekuatan 300 juta penduduk dengan US$ 2.8 triliun GDP. Lompatan jauh dari yang tadinya 30 juta penduduk dengan US$ 1.2 triliun GDP.