Pariwisata termasuk salah satu dari lima sektor usaha prioritas. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai sektor ini akan menghasilkan pundi – pundi uang yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Apindo kini sedang menyusun peta jalan perekonomian Indonesia untuk lima tahun ke depan. Peta jalan tersebut, sekaligus memfokuskan dunia usaha kepada lima sektor bisnis yang diyakini memiliki prospek sekaligus tantangan dalam lima tahun ke depan.
“Kita menyajikan matrik dan rekomendasi kebijakan untuk menjawab tantangan dunia usaha. Lima isu sektoral ini yang memiliki tantangan ke depan,” kata Wakil Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani di Hotel Millenium Sirih Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tantangan
Untuk mengembangan lima sektor tersebut di Indonesia bukan menjadi pekerjaan yang mudah. Dunia usaha, membutuhkan pendampingan pemerintah yang dapat dituangkan dengan berbagai kebijakan konkret yang memudahkan pelaku usaha. Walaubagaimanapun, dunia usaha tidak bisa berjalan sendiri.
Tak hanya itu, kebijakan yang dibutuhkan oleh dunia usaha harus bersifat matang dan berkelanjutan. Serta evaluasi menyeluruh saat kebijakan diimplementasikan. Tanpa itu, dunia usaha sulit untuk membawa lima sektor tersebut menjadi penopang utama pertumuhan ekonomi Indonesia.
Lima sektor usaha tersebut berkaitan erat dengan lintas sektoral. Yakni di antaranya makro ekonomi, perbankan dan pembiayaan, perpajakan, birokrasi dan regulasi dunia usaha, serta tenaga kerja.
Ketenagakerjaan
Apindo menggarisbawahi persoalan ketenagakerjaan di Indonesia. Sebab, menurut dia, hal itu berkaitan langsung dengan kualitas sumber daya manusia. Apalagi ketika Indonesia tengah memasuki era revolusi industri keempat yang berbasis digital.
“Salah satu pokok isu utama yang selalu digeluti Apindo adalah ketenagakerjaan, human capital jadi kunci bagi daya saing Indonesia,” ujar dia.