Oleh : Saventi Aulia
Di daratan tinggi Pekalongan terdapat wisata alam eksotis yakni Curug Madu Resmi yang terletak di Desa Lemah Abang, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan. Wisata alam ini menyuguhkan keindahan alam untuk melepas penat dari kesibukan di kota. Udaranya sejuk dengan suasana yang damai. Bukan hanya curug saja, di sini juga terdapat beberapa tempat untuk berfoto ria.
Perjalanan dari kota Pekalongan menuju Curug Madu Resmi hanya berkisar 40 menit, dengan jalan aspal yang sudah cukup bagus. Pepohonan hijau berbaris rapi di bahu jalan sepanjang mata memandang.
Sesampainya di area pintu masuk Curug Madu Resmi. Kita harus membeli tiket masuk tanpa menguras banyak uang saku, karena tempat wisata ini cukup murah. Selain itu, area parkir untuk motor atau mobil juga luas.
Di sana kita disambut dengan terowongan buatan yang dinamakan “terowongan gudel” karena ukurannya yang cukup sempit. Keluar dari terowongan, kita disuguhkan pemandangan indah dan anak tangga alami yang tersusun atas bebatuan. Di tengah perjalanan menuruni anak tangga alami, terdapat perahu buatan yang menghadap persis ke arah Curug Madu Resmi.
Di sini kita sudah bisa mendengar gemericik air yang merdu. Selain itu, terdapat rumah berbentuk hati dan sebuah papan lukisan yang bisa dijadikan tempat untuk mengabadikan momen spesial.
Setelah melewati berbagai medan, akhirnya kita tiba di area Curug Madu Resmi. Bentuknya tidak terlalu tinggi, namun mempunyai dinding tebing batu yang cukup lebar. Air mengalir dari atas melalui celah dinding batu yang terkikis.
Gemericik air mengalir dan membentuk kolam di bawahnya. Di sini kita bisa bermain air, mengguyur tubuh di bawah aliran air dari curug, memotret pemandangan, atau sekadar duduk santai menikmati alam. Sekeliling area Curug Madu Resmi terlihat rimbun dengan perbukitan yang masih asri.
Potret di atas merupakan salah satu kegembiraan pengunjung saat berada di Curug Madu Resmi. “Di sini udaranya sejuk dengan semilir angin, susunan alam sang pencipta yang indah, sangat cocok untuk berlibur bersama teman-teman maupun keluarga,” ujar Mafitroh Pangastuti, salah satu wisatawan di Curug Madu Resmi.
Di sini juga terdapat beberapa warung yang menyediakan berbagai macam makanan Pekalongan, seperti pindang tetel, dan lain sebagainya. Maka dari itu, kita tidak akan lapar dan bisa melepas dahaga kapan pun.
Ternyata pemberian nama Curug Madu Resmi bukan sekadar tulisan belaka, melainkan mempunyai makna tersembunyi yang belum banyak orang ketahui. Disebut Curug Madu Resmi karena di daerah sekitarnya terdapat pohon madu.
Jika kita memakan buahnya serta meminum air, maka akan terasa manis. Nah, rasa manis inilah yang identik dengan madu. Sedangkan nama “resmi” berasal dari pancuran air di atas Curug Madu Resmi yang dikenal masyarakat dengan sebutan “mbah resmi”. Oleh karena itu, wisata ini di beri nama Curug Madu Resmi.
Nah, cukup sampai di sini pembahasan tentang Curug Madu Resmi. Semoga banyak wisatawan domestik maupun luar yang tertarik berkunjung ke wisata alam Pekalongan ini. Sehingga kedepannya tempat-tempat wisata Indonesia semakin terkenal di kalangan masyarakat Indonesia bahkan mancanegara.
Kita harus senantiasa melestarikan alam di Indonesia, hingga dapat diwariskan pada generasi selanjutnya. Jika bukan kita, siapa lagi? Jika tidak hari ini, kapan lagi? Lestari wisata alam Indonesia
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…