Rinto F Simorankir
Bisa dibilang weekend menjadi waktu yang ditunggu-tunggu untuk bisa sekedar melepaskan rasa penat dan rasa lelah.
Khususnya bagi para pekerja ataupun para pelajar bisa dipastikan akan mencari tempat dan waktu yang cocok untuk bisa merefresh kembali tenaga yang mungkin sudah mulai mengendur.
Maka tempat yang pas untuk bisa menghilangkan itu semua, maka pemandian Air Panas atau Hot Spring Si Debuk-Debuk bisa menjadi pilihan yang tepat.
Khususnya warga Medan dan sekitarnya. Dimana hiruk pikuk kota Medan dan kepadatan Ibu Kota Provinsi ini bisa cepat mendegradasi semangat kita.
Maka beruntungnya orang Medan karena sudah punya destinasi yang pas untuk bisa sekedar menghabiskan waktu bersama keluarga ataupun pasangan.
Sebab rasanya ketika kita berendam itu, ada semacam kelegaan sebab rasa capek bisa mengendur dengan segera saat kaki kita bahkan seluruh badan kita akhirnya sudah terendam seluruhnya.
Memang tidak sedikit juga orang yang punya penyakit kulit, seperti gatal-gatal atau kurap akan pergi ke sana juga.
Sebab dengan masuknya ke pemandian air panas yang memang mengandung unsur belerang, sangat ampuh untuk bisa mematikan kuman-kuman penyakit itu.
Tapi tidak sedikit juga orang-orang yang sepertiku bisa dipastikan kerap untuk pergi ke sana. Berendam selama kurang lebih dua jam-an. Dan tak jarang juga membawa serta keluarga kecilku ke sana.
Dan momentnya pasti akan ke sana saat-saat di tempat kerjaku lagi ada banyak tamu. Supaya para tamu kami ini bisa mendapatkan suasana yang mungkin belum pernah ia dapatkan sebelumnya di tempatnya tinggalnya.
Jika kami ke sana, momentnya selalu kami ambil sore hingga ke malam harinya. Sebab pada waktu-waktu itu menjadi waktu yang pas untuk bisa berendam dengan hangatnya air belerang tersebut.
Karena jaraknya bisa dibilang tidak jauh dari tempat tinggal kami, yakni di Sibolangit, maka jarak waktu tempuh ke sana tidak begitu lama dan tidak terlalu membosankan.
Paling lama berkisar 1 jam kami sudah sampai ke sana. Tapi kalau dari Medan, ada sekitar dua sampai tiga jam baru akan tiba ke pemandian air panas tersebut.
Ketika kita sudah sampai di simpang mau masuk ke dalam, akan ada segudang promo-promo selebaran yang akan kita terima.
Sebab memang ada banyak pengusaha yang membuat secantik mungkin lokasi pemandiannya. Mulai dari Pemandian Air Panas Pariban, Pemandian air panas Daun Paris, Sibayak, dan lain-lain.
Tapi tempat yang paling sering kami kunjungi yaitu Sibayak, karena punya kolam dengan tingkat panas yang berbeda-beda. Mulai dari tingkat panas yang rendah, sedang, hingga lumayan tinggi. Juga punya banyak kolam.
Kemudian tempat yang paling cantik yaitu Pariban. Karena disamping punya kolam yang banyak, lokasinya lumayan strategis dan sangat enak.
Punya kolam mengalir ikan mas, punya taman yang cukup cantik serta ada juga cross motor untuk bermain bagi anak-anak yang gemar naik motor. Harganya lumayan terjangkau.
Sang pemiliknya juga menyediakan wahana seperti water boom, sehingga semakin menambah suasana yang cukup meriah jika mengajak anak-anak untuk bermain dan berinteraksi ke sana.
Karena baru sekali ke kolam Pariban, belum bisa mengeksplore dengan sangat seluruh fasilitas-fasilitas yang ada.
Tapi dari semua itu, jika sudah pergi ke sana berendam, maka bisa dipastikan aku dan keluargaku tidak akan membilas kembali balerangnya saat tiba di rumah.
Karena memang menginginkan supaya butir-butir atau sisa dari balerang tersebut bisa masuk ke kulit. Dan saat mau tidur bisa dipastikan akan sangat nyenyak. Sehinggga esoknya akan jauh lebih fresh lagi.
Penulis : Rinto F. Simorangkir