Pemerintah Arab Saudi berencana membangun museum hidup tersebesar di dunia dalam visi kerajaan tahun 2030 dengan nama Museum Al Ula.
Museum terbesar di dunia yang akan diproyeksikan sebagai tujuan wisata warisan budaya, seni dan petualangan itu disepakati pada pekan ini di Arab Saudi.
Kerangka rencana kerja Al Ula tersebut akan dipamerkan di Forum Dunia ke-10 PBB. Dilansir di laman Saudi Gazette, Senin (17/2), dalam rencana induknya, pengunjung nantinya akan bisa merasakan pengalaman berwisata yang interaktif.
Pengunjung akan diajak pergi ke barat laut Arab Saudi untuk mengunjungi Hegra sebagai situs warisan sejarah pertama UNESCO Kerajaan Arab Saudi. Tempat itu berisi peninggalan arkeologi dari peradaban yang berusia lebih dari 7.000 tahun.
Sebelumya, Al Ula sudah terkenal dengan alamnya yang menawan, lengkap dengan keanekragaman arkeologinya yang luar biasa. Ditambah dengan bentuk lanskap budaya terbaru di sana.
Al Ula disebut sebagai instalasi seni luar ruangan pertama yang respponsif, yang juga menampilkan beragam karya seni dari Saudi dan International. Al Ula juga menjadi tempat terselenggaranya Konferensi Pertama Peraih Nobel dan Desrt X Al Ula.
Amr Al-Madani selaku CEO Royal Commission for Al Ula (RCU) menyatakan bahwa pihaknya memilih World Urban Forum sebagai platform global yang kredibel sebagai pakar pembangunan berkelanjutan.
Al-Madani melanjutkan bahwa pihaknya telah merencanakan berbagai pembangunan jangka panjang untuk mendukung Al Ula sebagai museum hidup terbesar di dunia.
Dengan menggabungkan peninggalan dengan alam, lanjut Al-Madani, mereka mengubah lanskap budaya Al Ula. Mereka juga menetapkan daerah ini sebagai tujuan wisata global dengan ekonomi yang berkembang dan masyarakat setempat.
“Kami mengundang para pakar dari seluruh dunia untuk bergabung dengan kami dalam perjalanan kami yang berarti kami belajar dan berinovasi bersama. Kami melihat jalan yang jelas di depan saat kami menarik investasi dan terus melindungi, melestarikan, berbagi, dan merayakan warisan dan alam kita dengan dunia,” ujar dia.
Menurutnya, mereka juga tidak hanya membuka pintu bagi para pelancong yang mendapat manfaat dari visa turis baru Arab Saudi. Melainkan, mereka juga memberikan infrastruktur yang merupakan pusat pertumbuhan.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…
Lihat Komentar