Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengapresiasi peran besar para pelaku industri hotel dan restoran (PHRI) di Indonesia. Jasa mereka telah terbukti mendukung pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Di sisi lain, Arief mencatat bahwa bidang akomodasi dan kuliner menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi sektor pariwisata Indonesia. Jumlahnya mencapai 60 persen. Terdiri dari 40 persen untuk hotel dan 20 persen untuk kuliner atau restoran.
Keterlibatan aktif dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dapat terus dijaga. “Khususnya, untuk memberikan pelayanan standar maksimal kepada para konsumen yaitu wisatawan,” ujarnya dalam rilisnya beberapa waktu lalu.
Wisatawan asing juga cenderung akan kembali mengunjungi destinasi menarik jika mendapatkan pelayanan akomodasi yang baik. Apalagi jika ditunjang dengan pengalaman berwisata kuliner yang berkesan.
Untuk itu, ia berharap PHRI untuk terus mendukung pemerintah. Sementara pemerintah terus bekerja keras melakukan promosi dan branding destinasi wisata di Tanah Air.
“Pemerintah akan bergerak sesuai ruang tugas pokok dan fungsi sekaligus ketentuan yang berlaku. Dan yang terpenting adalah ‘industry lead government’ bukan sebaliknya,” kata Arief.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…