Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud memimpin rapat kabinet yang membahas berbagai isu yang tengah berkembang baik dalam dan luar negeri, termasuk membahas masa libur Hari Raya Idul Fitri.
Dari rapat kabinet Arab Saudi yang dipimpin langsung oleh Raja Salam, menetapkan bahwa masa libur Hari Raya Idul Fitri tahun 2024 adalah maksimal lima hari.
Rapat Kabinet tersebut berlangsung pada Selasa (16/1/2024) waktu setempat, membahas sejumlah isu, mulai dari laporan perkembangan politik regional dan internasional hingga ketuan libur Idul Fitri.
Kesepakatan rapat kabinet itu menyetujui amandemen terkait ketentuan masa libur Idul Fitri yang akan diterapkan ke seluruh entitas pemerintah, termasuk yang berbentuk lembaga, otoritas dan badan.
Sejumlah kegiatan lembaga, program pemerintah, lembaga dan pusat-pusat pemerintah akan mengikuti aturan libur nasional tersebut.
Entitas pemerintah yang dimaksud adalah yang beroperasi berdasar sistem dan peraturan kenegaraan dengan ketentuan, minimal masa libur Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha empat hari hingga lima hari.
“Menginstruksikan kepada instansi pemerintah untuk menaati peraturan ketenagakerjaan sesuai regulasi dan peraturan administrasi yang independen dan terakreditasi (komisi, lembaga, pusat, program dan sejenisnya) untuk mengubah peraturan administrasi mereka sedemikian rupa sehingga memungkinkan pelaksanaan hari libur resmi Idul Fitri dan Idul Adha minimum empat hari kerja dan maksimum lima hari kerja,” demikian penetapan dalam rapat kabinet Saudi, melansir dari Saudi Gazette, Selasa.
Pemerintah Arab Saudi menetapkan masa libur Idul Fitri dan Idul Adha tahun 2023 hanya empat hari. Ini berbeda dengan tahun 2024 di mana masa libur sebanyak 5 hari.
Dalam rapat tersebut, juga dibahas mengenai pembicaraan baru-baru ini antara Kerajaan Saudi dan beberapa negara lainnya, termasuk percakapan telepon antara Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), yang juga menjabat Perdana Menteri (PM) Saudi, dengan PM Kanada Justin Trudeau.
Namun topik pembicaraan keduanya tidak disebut lebih lanjut.
Rapat kabinet Saudi itu, menurut Saudi Press Agency, juga menekankan perlunya mengurangi dan mencegah semakin meluasnya kekerasan, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap keamanan dan perdamaian regional maupun global.