Penataran, Saksi Bisu Masa Lampau Patria Raya

Candi

Bagikan

Oleh : Umi Nahdhiah

Selain wisata sejarah Sang Proklamator, alam, dan beberapa wisata kampung unik seperti Kampung Afrika dan Kampoeng Coklat, Blitar juga menyimpan wisata sejarah peninggalan kerajaan yang amat menarik untuk dikunjungi.

Candi Penataran namanya, berlokasi tidak begitu jauh dari Kota Blitar yakni di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar atau sekitar 11 km dari Makam Proklamator Bung Karno.

Kompleks Candi Penataran ini merupakan kompleks candi terbesar di Jawa Timur. Tentu saja, sama seperti mengunjungi candi-candi lainnya, mengunjungi Candi Penataran tidak dikenai biaya sepeserpun.

Jika ingin menikmati wisata air, pengunjung bisa sekalian mampir di Kolam Pemandian Penataran yang terletak 200 meter dari candi.

Pengunjung hanya dikenakan tarif Rp5.000,00 untuk bisa menikmati wisata air penataran. Di kolam renang penataran ini terdapat empat jenis kolam, yaitu kolam untuk anak-anak, untuk bermain, untuk remaja dan untuk dewasa.

Candi Penataran
Candi Penataran

Konon, mata air pemandian ini tidak pernah surut meskipun kemarau dan dahulunya merupakan air suci yang digunakan untuk pemujaan dewa gunung.

Mengingat candi penataran pada zaman kerajaan merupakan candi gunung yang dibangun untuk tempat upacara pemujaan agar dapat menghindari mara bahaya yang disebabkan oleh gunung Kelud yang sering meletus.

Menilik kembali asal usul candi penataran, candi ini memiliki nama kuno Candi Palah dan dibangun pada tahun 1194 oleh Raja Çrnga (Syrenggra) yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayottungadewa—Raja Kerajaan Kediri antara tahun 1190 – 1200.

Hingga saat ini, candi penataran masih menyimpan misteri dengan reliefnya yang sulit untuk dikuak.

Potongan-potongan cerita dalam relief sulit untuk dipecahkan bagaimana arti dari relief candi yang sebenarnya.

Selain relief yang sulit untuk ditebak artinya, jika berkunjung ke Candi Penataran pengunjung bisa menikmati hamparan hijau di kompleks candi yang menyejukkan mata.

Terdapat tiga bagian di Candi Penataran, yakni halaman depan, halaman tengah, dan halaman belakang.

Candi
Candi

Di bagian halaman depan terdapat dua buah arca bernama Arca Dwarapala. Selain itu, terdapat sisa pintu gerbang, pendopo teras, bale agung dan Candi Angka Tahun.

Pada halaman tengah terdapat dua arca Dwarapala, 6 sisa bangunan, Candi Naga dan pondasi bata di sebelah timur halaman tengah.

Bagian ketiga dari kompleks Candi Penataran adalah bagian halaman belakang. Bagian ini berlokasi di dataran yang lebih tinggi dibandingkan halaman depan dan halaman tengah.

Di bagian ini terdapat sembilan buah bekas banguan dengan posisi tidak beraturan, prasasti Palah—yang dibuat oleh Raja Syrenggra di tahun 1119 Saka atau 1197 Masehi—yang berupa linggapala dan sisa bangunan lainnya yang memilki relief yang menceritakan candi dengan tinggi 1 meter.

Di halaman belakang ini pula dapat dilihat candi utama. Sebelum memasuki kawasan halaman belakang, pengunjung melewati pintu gerbang paduraksa yang dijaga oleh dua arca dwarapala.

Tak dapat dipungkiri, berbagai sisi di Candi Penataran bahkan cocok untuk dijadikan latar foto dan tentunya instagrammable. Jika berkunjung pada senja hari, pengunjung bisa menikmati senja dengan apik terutama jika naik di atas sisa bangunan.

Untuk rekan yang ingin memanjakan diri di pemandian sekaligus berwisata sejarah tetapi tetap kekinian, tempat wisata ini tentu recommended karena apik dan murah meriah!