Penerbangan umrah menjadi opsi untuk meningkatkan okupansi Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat yang saat ini masih terbilang sepi. Saat ini bandara tersebut menjadu rute baru dari dan ke Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin memastikan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sudah mengkoordinasikan pihak terkait untuk memindahkan umroh ke Bandara Kertajati.
“Nah saya beri masukan, sekarang ini umroh yang berangkat adri embarkasi ada empat provinsi yaitu Banten, Jakarta, Lampung, dan Jawa Barat,” kata Awaluddin beberapa waktu lalu.
Lampung dan Jawa Barat tidak logis jika penerbangan umrahnya melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Awaluddin mengatakan calon jamaah umrah dari dua provinsi tersebut lebih dekat ke Bandara Kertajati.
“Ini (penerbangan umrah) yang harus direncanakan maskapai supaya perlahan-perlahan itu Bandara Kertajati ramai. Jangan lagi (penerbangan umrah) dari Bandara Internasional Soekarno-Satta,” jelas Awaluddin.
Meningkatkan penerbangan haji dan umroh
Selain itu, Awaluddin mengatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga sudah memutuskan untuk meningkatkan penerbangan haji dan umrah dari Bandara Kertajati. Begitu juga dengan memaksimalkan pariwisata yang ada.
Awaluddin mengatakan jika bandara Jawa Barat dapat melayani satu juta penerbangan dari umrah dan haji maka juga akan meningkatkan bisnis kargo yang sangat berpotensi. “Karawang kan itu pusat industri jadi bisa ke Bandara Kertajati, tidak usah jauh-jauh ke Soetta,” ungkap Awaluddin.
Sementara itu, pengamat penerbangan Gatot Rahardjo menyarankan untuk selanjutnya perlu dilakukan pembebasan tanah yang terpadu dengan industri untuk membangun aerotropolis. Jadi, pasar penerbangan tidak terlalu tergantung dengan masyarakat sekitar tapi kepada industri di sekitarnya.
Setelah itu, Gatot mengatakan setelah jalan Tol Cisumdawu selesai, maka Bandara Husein Sastranegara juga harus ditutup. “Bandara di Bandung nantinya bisa dikembalikan untuk TN Angkatan Udara, PTDI,” ungkap Gatot.