Museum tempat lahir Jenderal Soedirman dibangun pertama kali oleh pemerintah pusat dan diresmikan oleh Wakil Pangab Jenderal Soerono pada tahun 1977. Setelah diresmikan, pengelolaan museum diserahkan pada Pemkab Purbalingga.
Dari lima bangunan yang ada di kompleks MTL, hanya dua bangunan yang berkaitan langsung dengan sejarah sang jenderal . Yakni, bangunan joglo dan replika rumah kelahiran yang berada di tengah kompleks monumen.
Tempat lahir Jenderal Soedirman
Menurut penuturan orang-orang tua di desanya, rumah asli orang tua angkat panglima besar yang menjabat sebagai asisten wedana (setingkat camat), memang terdiri dari bangunan joglo dan rumah induk di belakangnya.
Yang juga berbeda dengan bangunan aslinya adalah bagian atap bangunan joglo dan rumah induk. Pada masa lalu, bangunan aslinya menggunakan tumpukan daun alang-alang.
Saat ini diganti dengan seng yang dicat coklat. Sedangkan untuk bagian dinding, masih dipertahankan menggunakan anyaman bambu yang dicat putih.
Rumah inti
Rumah inti MTL terdiri dari empat ruangan. Ada tiga kamar tidur dan 1 ruang keluarga. Ketiga kamar tidur tersebut terdiri dari kamar sang jenderal dilahirkan, kamar tidur orang tua angkat dan kamar tidur orang tua kandung. Ukuran ketiga kamar tersebut, hanya berukuran 2×2,5 meter.
Pada hari biasa pengunjung monumen ini dapat dihitung dengan jari. Namun pada hari libur, pengunjung bisa mencapai lebih dari seratus orang. Untuk masuk ke komplek museum, setiap pengunjung hanya ditarik retribusi Rp 2.000.