Sirah

Peran Wanita pada Awal Kemunculan Islam

Bagaimana peran wanita pada awal kemunculan Islam? Saat Islam datang, wanita masih mengalami penindasan yang begitu nyata. Pada masa jahiliah itu, harta wanita dirampas dan selalu mendapat perlakuan tidak adil.

Namun, ternyata peran wanita rupanya sangat besar dalam perkemabngan Islam di awal kemunculannya. Islam adalah agama yang membebaskan perempuan, mengembalikan hak-hak mereka, dan menjadi pelindung utama bagi mereka.

Keberadaan wanita mulai diperhitungkan kembali, bahkan peran mereka terhadap perkembangan Islam sangat lah besar.

Ada dua periode di mana peran wanita Islam sangat penting untuk dipertimbangkan. Periode pertama adalah saat Nabi dan para sahabatnya berada di Makkah, dan periode kedua saat mereka berada di Madinah.

Bila dilihat dari perannya, pada dua periode ini, wanita berperan aktif dalam perkemabangan agama Islam.

Peran Wanita Periode Makkah

Khadilah binti Khuwailid

Beliau adalah istri pertama Nabi Muhammad SAW sekaligus orang pertama yang tak meragukan risalah kenabian. Dia lah manusia pertama yang masuk Islam.

Peran utamanya adalah sebagai pendukung baik secara materi maupun non meteri kepada Nabi Muhammad SAW, penentram jiwa, teman dialog, serta sebagai pendidik yang hebat.

Samiyyah, Ibunda Anmar bin Yasir

Beliau adalah mujahidah pertama dalam sejarah Islam. Beliau sangat tabah, berani, sabar dalam menghadapi penderitaan saat berjihad di jalan Allah.

Dari sosok mujahidah ini, muslimah bisa belajar bagaimana cara memperjuangkan iman di tengah orang lain sedang berjuang mempertahankan harta benda.

Asma binti Abu Bakar

Beliau erperan penting dalam suksesi hijrah nabi. Ia adalah sosok wanita tangguh. Dalam kondisi hamil tua, menempuh jarak perjalanan sekitar delapan kilo dari Makkah sampai gua Tsur, mendaki gunung.

Bolak-balik sendirian selama tiga hari berturut-turut untuk mengantarkan bekal makan dan minum, penjaga rahasia, serta menyampaikan kabar terkini terkait perkembangan Makkah.

Istri ‘Amir bin Rabiah

Dia mengikuti hijrah ke Habasyah, ia juga memiliki firasat kuat tentang keislaman Umar bin Khattab yang waktu itu masih kafir.

Ummu Salamah dan Ruqayyah binti Muhammad

Dengan kesabaran tinggi ia mampu berperan baik dalam hijrah ke Habasyah. Dengan begitu telaten dan sabar mereka mampu menjadi teladan bagi setiap Muslimah yang menghendaki kemulian.

Fathima binti Khattab

Wanita tabah dan pemberani, saudara Umar yang mempu mempertahankan keimanannya. Ia berperan besar dalam mengajak suami serta saudaranya dalam memeluk Islam. Sebagai wanita ia pemberani dan gigih dalam perjuangan.

TFA News

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 months ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 months ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

2 months ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

2 months ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

2 months ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

2 months ago