Pemerintah Arab Saudi telah menerbitkan kuota haji 2022 untuk Indonesia, yaitu sebanyak 100.051 orang. Namun, penerbitan kuota itu dinilai telat sehingga membuat panitia haji ekstra kerja keras dalam melakukan persiapan.
Untuk itu, Kementerian Agama RI melarang jajarannya yang bertugas mempersiapkan pemberangkatan jamaah haji agar tidak mengambil cuti lebaran 2022.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan pekerjaan teknis pemberangkatan haji yang semakin mepet. Dirinya lalu menginstruksikan jajarannya agar tidak cuti mudik lebaran.
“Persiapan teknis sedang dan terus kami lakukan. Jadi saya instruksikan jajaran agar tak cuti mudik. Harus stand by mempersiapkan persiapan keberangkatan haji,” ujar Yaqut di Kantor PBNU di Jakarta, Kamis (21/4/2022).
Gus Yaqut, sapaan akrab Menag mengatakan, saat ini persiapan ibadah haji, baik di dalam negeri maupun Arab Saudi terus dimatangkan. Termasuk penyiapan timeline penyelenggaraan ibadah haji.
Termasuk persiapan transportasi, persiapan petugas, persiapan visa, persiapan pembinaan manasik, persiapan asuransi, persiapan layanan akomodasi di Arab Saudi serta persiapan vaksinasi jamaah haji.
Untuk diketahui, penyelenggaraan haji tahun ini, Indonesia mendapat jatah kuota haji sebanyak 100.051 orang. Jumlah itu setengah dari kuota normal.
Kuota itu berkurang drastis dari tahun sebelumnya. Meski begitu, Gus Yaqut mengaku bersyukur karena Indonesia dapat kembali memberangkatkan jamaah haji setelah dua tahun tertunda.
“Itu konsekuensi, kita lakukan cut off. Kami kurangi jamaah yang di masa normal itu 221 ribu. Sekarang kita dapat 50 persen dari itu,” katanya.
Menurutnya, calon jamaah haji yang akan berangkat pada haji tahun ini adalah mereka yang masuk dalam daftar antrean keberangkatan 2020 dan 2021 yang jumlahnya mencapai 221 ribu orang.
“Karena itu daftar antrean di 2020 dan 2021 itu kami prioritaskan terlebih dulu dan pengurangan sesuai jumlah kuota,” kata dia.
Nantinya, nama-nama yang akan berangkat berdasarkan nomor urut calon jamaah. Namun, Kemenag akan mengecek umur dan kesehatan calon jamaah apakah memenuhi kriteria untuk diberangkatkan atau tidak.
Jatah keberangkatan jamaah Indonesia tahun ini bernomor urut 1 sampai 221 ribu. Karena mendapat jatah separuh, maka nomor antrean diambil dari nomor urut 1 sampai 100 ribu.
“Tentu dari antrean satu sampai sampai 100 ribu ini ada beberapa hal mereka nggak bisa berangkat. Misal Saudi membatasi usia 65 tahun. Nanti diganti yang 65 itu,” Pungkas Yaqut.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…
Lihat Komentar