Wisatawan asing akan berkesan jika mendapatkan pelayanan dan keramahan maksimal. Dua hal itu menjadi amanah pengelola hotel dan masyarakat sekitar yang berbudaya arif. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) meningkatkan keramahan seperti itu.
Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan, keramahan adalah keniscayaan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan. Keindahan alam semata tak banyak mempengaruhi kenaikan angka kunjungan wisatawan jika tak ditopang dengan keramahan masyarakat setempat dan manajemen hotel.
Dua hal itu mutlak ada dan menjadi habit masyarakat yang lingkungannya menjadi destinasi wisata. Budaya ramah bangsa ini adalah nilai tambah yang membuat wisatawan nyaman berlama-lama di sini, sehingga banyak bertransaksi dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
PHRI dan Okupansi hotel
Sepanjang 2018 jumlah pelancong berbagai negara yang berkunjung ke Indonesia mencapai 15,8 juta orang. Pergerakan wisatawan Nusantara sebanyak 265 juta mobilisasi. Maka, target 20 juta wisman pada 2019 harus disukseskan dengan strategi yang tepat.
Hariyadi menuturkan, pada tahun ini, pihaknya mendukung pemerintah dengan membuat program-program untuk meningkatkan okupansi di bidang hotel atau restoran. Tidak hanya itu pihaknya juga membuat strategi untuk produk hot deals yang belum maksimal.
“Di samping kerja sama business to business dengan maskapai dan travel online besar, kami meyakini itu menjadi strategi yang ampuh untuk menggapai target 20 juta wisman,” ujarnya.