Profesor Universitas Suez Canal Mesir, Nadia Hussein Ahmed Maher, memberikan kuliah umum mengenai sektor pariwisata kepada ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Gedung Induk Siti Walidah UMS, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dekan Fakultas Pariwisata dan Manajemen Hotel Universitas Suez Canal tersebut memberikan kuliah umum bertema “Masa Depan Industri Pariwisata di Indonesia dan Mesir”. Kuliah umum dihadiri 400 mahasiswa UMS dari berbagai fakultas.
Nadia menjelaskan, Indonesia memiliki banyak potensi di sektor pariwisata yang siap dikembangkan. Dia juga mengakui kelebihan sektor pariwisata di Indonesia. Namun, Indonesia dinilai belum optimal dalam mengelola sektor pariwisata.
Salah satu buktinya, kunjungan turis ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura lebih banyak dibandingkan Indonesia. Padahal, pariwisata di dua negara tersebut hanya pusat perbelanjaan.
“Sementara Indonesia punya banyak hal yang menarik, seperti budaya, kuliner, dan pemandangan yang indah. Namun, masyarakat Indonesia belum memahami bahwa memiliki kelebihan pariwisata tersebut,” terangnya.
Menurutnya, para pelaku pariwisata di Mesir belum puas dengan hasil yang dicapai. Mereka belum mendapatkan manfaat dari sektor pariwisata. Dengan pemandangan buruk pariwisata di Mesir menyebabkan terbelakangnya industri pariwisata di negara yang dilalui Sungai Nil tersebut.
Selanjutnya, para peneliti melakukan analisis mengenai pariwisata dengan membentuk program untuk memperbaiki promosi. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap pemahaman seseorang berkaitan pariwisata di Mesir.
“Hasil ini menunjukkan promosi pariwisata yang baik. Sehingga memiliki peran positif terhadap pariwisata tersebut. Antara memperbaiki industri pariwisata dan hasil identitas pariwisata itu,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, para peneliti memberikan kesimpulan pentingnya pemahaman yang berkaitan dengan lembaga pariwisata di Mesir. Hal itu membantu mereka untuk mempromosikan pariwisata. Kesimpulan lainnya, wajib bagi industri pariwista di Mesir untuk mengambil metodologi yang disebut strategi umur. “Tujuannya memperbaiki pariwisata di Mesir. Menjadikan pemahaman itu sebagai landasan, yang berkaitan dengan pariwisata yang ada di Mesir,” ujarnya.
Penuhi keinginan turis
Menurutnya, pelaku pariwisata tidak perlu mengerti apa yang diinginkan turis. Tetapi bagaimana cara mengajak turis datang ke tempat-tempat wisata yang dimiliki. Karena keinginan manusia selalu berubah dan berganti setiap waktu.
“Maka seorang promosi pariwisata dia mampu menarik turis ini. Kita tidak hanya menarik turis. Tapi mendorong pariwisata kita. Agar turis tertarik mengunjungi pariwisata kita,” paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara UMS dengan Universitas Suez Canal.
Rektor UMS, Sofyan Anif, menyatakan, turis asing di Timur Tengah sebagian besar dari Indonesia. Sebaliknya, turis yang datang ke Indonesia juga sebagian besar dari Timur Tengah. “Lebih baik ditingkatkan kerja samanya antar UMS dengan Universitas di sana,” ucapnya.