Tim arkeolog Saudi-Prancis menemukan beragam peninggalan kuno. Salah satunya adalah di daerah Jazan, tepatnya Pulau Farasan.
Tim arkeolog di sana dipimpin oleh Dr Soline Marion de Bros asal Prancis.
Tim ini cukup menonjol dan sukses. Mereka telah bekerja di Pulau Farasan sejak 2017. Mereka menemukan 30 situs yang berasal dari periode pra-Islam. Penemuan itu termasuk sejumlah pemukiman, sisa-sisa hewan termasuk rusa, sapi, kuda dan kura-kura.
Ada juga berbagai temuan seperti prasasti Arab kuno dan situs yang berasal dari Kekaisaran Romawi. De Bros mengatakan, penemuan mereka memperlihatkan bahwa pulau tersebut dihuni oleh manusia sejak zaman prasejarah.
“Sejak itu, daerah pesisir tersebut dikenal karena kegiatan kultural dan komersialnya di wilayah selatan Laut Merah, dan di bagian utara dari Great Farasan,” kata de Bros.
Masa depan arkeologi di pulau ini menarik. Langkah selanjutnya, menurut de Bros, adalah memetakan keseluruhan situs pulau, membuat panduan untuk lini masa dan pengembangan historisnya.
Ia mengatakan, semakin banyak arkeolog lokal berdatangan, mulai dari akademisi hingga penggali. Juga disiapkan untuk pelatihan khusus untuk membantu mengungkap dan melestarikan beberapa situs baru Kerajaan yang paling berharga.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…