Traveler yang liburan ke Pulau Kalong di NTT bisa melihat sunset menawan saat senja. Bonusnya adalah kawanan kalong yang menghiasi langit.
Mamalia bersayap ini menjadi atraksi tersendiri di kawasan Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kapal-kapal mengepung Pulau Kalong, mengantar para turis pemburu senja.
Pukul 17.00 WIB, perahu-perahu mulai melego jangkar di perairan sekeliling Pulau Kalong. Para turis mancanegara berdiri di atas kapalnya masing-masing, menantikan atraksi sore ini. Kapal yang kami tumpangi juga merapat ke dekat pulau.
“Biasanya kalau dia dengar suara jangkar, kelelawarnya juga bisa bangun,” kata kapten kapal, Markus Balo Mony.
Dia hapal gerak-gerik kelelawar di pulau ini. Kadang ada satu burung yang lewat di atas pulau sebelum para kelelawar berhamburan. Burung itu disebutnya seperti membangunkan para kelelawar supaya pergi mencari makan.
Berdasarkan pengamatan saya, memang kadang ada burung yang terbang rendah di atas pulau, namun sulit dibuktikan apakah burung itu membangunkan tidur para kalong atau tidak.
Dari jarak 80 meter, pulau itu lebih menyerupai kumpulan pohon bakau yang rapat ketimbang daratan kecil. Di belakangnya, matahari mulai mendekati garis cakrawala. Kapal-kapal semakin banyak yang berdatangan, sudah ada tujuh kapal jelang matahari terbenam.
Turis-turis mulai iseng. Ada yang meloncat dari atap kapal ke laut, ada pula yang berjemur santai. Sebagian dari mereka menggunakan teropong binokular mengamat-amati pergerakan di pulau yang hijau ini.
Burung camar melintasi kapal kami, membuat bertanya-tanya apakah burung ini yang akan membangunkan para kalong. Ternyata kalong belum bangun juga.
Pukul 18.07 WITa, surya benar-benar mencapai batas pandang mata. Semburat lembayung senja dari ufuk barat membuat siapapun tertegun. Keindahannya maksimal! Wisata ini cocok bagi Anda para pemburu senja.
Di suasana seindah ini, kalong-kalong mulai bangun. Mereka muncul dari rimbunnya bakau. Mulanya hanya belasan saja, berlanjut menjadi puluhan, puluhan menjadi ratusan, tembus ribuan, dan tak terhitung lagi.
Setengah jam berlalu, Pulau Kalong tak berhenti menyemburkan ribuan mamalia bersayap. Seolah ini tidak ada habisnya. Kalong dengan pelbagai ukuran terbang mencari makan berupa buah-buahan hingga sari bunga.
Kamera-kamera para turis terus saja aktif mengabadikan momen sensasional ini. Ada yang menerbangkan drone dengan berhati-hati supaya tak tersambar kalong.
Pukul 18.40 WITA, matahari sudah tenggelam sepenuhnya. Pasukan kalong terus saja muncul dari pulau. Subuh nanti, mereka baru pulang ke pulau yang berada di antara Rinca dan Papagarang ini.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…