Berbicara tentang pesona alam Kerinci memang tidak ada habisnya. Kabupaten Kerinci terletak di ujung Barat Propinsi Jambi ini memiliki banyak tempat wisata alam yang sangat indah.
Seperti Gunung Kerinci dengan ketinggian 3805 mdpl yang biasa juga dikenal sebagai atap Sumatera, Danau Gunung Tujuh yang merupakan danau kaldera yang berada di ketinggian 1950mdpl dan dikelilingi oleh tujuh gunung sehingga disebut Danau Gunung Tujuh, dan masih banyak lainnya. Destinasi wisata yang baru di Kabupaten Kerinci adalah Rawa Bento.
Menikmati Pesona Rawa Bento.
Menyusuri sebuah rawa bisa kita jadikan tujuan wisata yang baru. Wisata menyusuri rawa masih jarang peminatnya di Indonesia. Padahal banyak sekali rawa yang indah di Indonesia.
Salah satu contohnya adalah Rawa Bento yang terletak di Desa Jernih Jaya, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Rawa Bento merupakan rawa air tawar dengan luas sekitar 1000 ha dan berada di ketinggian 1375 mdpl, yang merupakan rawa tertinggi di Sumatra. Rawa ini pada mulanya merupakan sebuah danau.
Akibat sedimentasi aliran sungai yang ada di sekitarnya, membuat semakin lama semakin dangkal. Sekarang rawa ini banyak ditutupi oleh rumput bento dan menjadi hutan rawa, sehingga dikenal dengan nama Rawa Bento.
Berada di antara Gunung Kerinci yang berdiri dengan gagahnya, gugusan Gunung Sangkar, hamparan hijau padang rumput serta hutan dengan pepohonan kerdil yang ada di sekitarnya, sangat memanjakan mata yang melihatnya.
Ditambah lagi dengan suasana asri dan sejuknya udara pun semakin menambah keindahan yang dimiliki rawa ini.
Cara yang tepat untuk menikmati keindahan Rawa Bento adalah menyusuri aliran sungai di sekitar rawa yang bersumber dari Gunung Kerinci dengan menggunakan kano yang disediakan penduduk setempat.
Menyusuri sungai dengan air yang terlihat hitam dari kejauhan namun sebenarnya jika dilihat dari dekat sangat jernih, hingga wisatawan dapat melihat aneka jenis ikan yang ada di sungai tersebut dengan ditemani udara dingin khas Kerinci, menciptakan pengalaman yang sangat unik.
Kekayaan Ekosistem di Rawa Bento dan Surga Pengamat Burung
Ekosistem Rawa Bento terdiri dari rumput rawa gambut yang didominasi oleh rumput bento dan beberapa jenis rumput dengan batang bersegi ( family : Cyperaceae).
Hutan rawa kerdilnya terdiri atas pohon-pohon Eugenia spicata, Palaquium sp, Syzygium sp., Ficus., dll.
Sungai dan rawa di Danau Bento menjadi tempat hidup bagi beraneka ragam jenis ikan seperti ikan semah (Toe sp), ikan pareh (Tor tambroides), ikan saluang ( Rasbora lateristriata) dan belut (Monopterus albus).
Di sepanjang tepian sungai terdapat banyak tanaman enceng gondok (Eichornia crasipes) serta kayu apu (Pistia stratiotes).
Beraneka ragam burung yang hidup di Rawa Bento menjadikannya seperti surga bagi yang menggemari kegiatan pengamatan burung.
Ada berbagai jenis burung yang unik di tempat ini. Antara lain, kuntul kecil, kuntul kerbau, beberapa raja udang, beberapa jenis raptor, itik gunung, berkik, mandar pagi siantar, trinil semak, trinil semak dan lain sebagainya.
Menurut penelitian di Rawa Bento terdapat 13 jenis burung air dan 39 jenis burung lainnya. 5 jenis burung diantara 13 lainnya adalah jenis burung migran yang hanya dapat ditemukan diwaktu tertentu.
Burung-burung ini tersebar di empat tipe lahan basa yaitu dirawa danau 7 jenis, di rawa rumput 8 jenis, dan dirawa sawah 8 jenis. Selain burung kita juga dapat melihat simpai (Presbytis melalophus) yang bergelantungan di atas pohon.
Menyusuri sungai yang ada di Rawa Bento sambil menikmati keindahan pemandangan dan keanekaraganam hayati yang ada.
Membuat pikiran menjadi tenang, ditambah lagi letak dari Rawa Bento yang berada di pedesaan yang jauh dari hirup pikuk perkotaan dan bisingnya suara kendaraan, menjadikan Rawa Bento tampat yang sangat tepat untuk menghabiskan waktu berlibur.
Hunting Foto
Pemandangan yang ditawarkan oleh Rawa Bento dapat dijadikan tujuan bagi penghobi fotografi. Keindahan alam dan keunikan yang ditawarkan oleh Rawa Bento sangat sayang apabila tidak diabadikan.
Kemegahan Gunung Kerinci yang ada di belakang rawa membuat semakin indah foto yang dihasilkan. Para fotografer juga banyak datang untuk memotret burung-burung disekitar rawa.
Tidak jauh dari rawa, tepatnya didekat dermaga keberangakatan kano yang akan membawa kita menyusuri Rawa Bento, terdapat sebuah jembatan unik yang sering digunakan untuk berfoto.
Jembatan ini juga menjadi spot paling menarik di Rawa Bento. Selain itu kearifan loKal yang ada di sekitar Rawa Bento juga dapat menjadi objek foto kamu yang unik.
Menuju Rawa Bento
Perjalanan menuju ke Rawa Bento jika wisatawan berangkat dari kota Jambi perjalanan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua atau roda empat selama 10 jam ke Kota Sungai Penuh.
Selain itu juga bisa ditempuh melalui jalur udara dengan pesawat kecil menuju ke bandara Depati Parbo, Hiang.
Kemudian dilanjutkan lagi perjalanan menyusuri jarak sekitar 44 kilometer menuju lokasi Rawa Bento yang dapat yang dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat, perjalanan ini memakan waktu sekitar satu setengah jam.
Penginapan yang ditawarkan sekitar Rawa Bento adalah home stay milik penduduk sekitar, yang biasanya disewakan dengan harga yang cukup terjangkau. Menginap di home stay membuat kita benar-benar dapat menikmati kearifan lokal masyarakat sekitar.
Di Rawa Bento tersedia kano seperti perahu-perahu tradisional yang bisa disewa dengan harga yang aman di kantong. Kapal-kapal ini adalah milik penduduk yang biasa digunakan untuk mencari ikan.
Disekitar tempat wisata Rawa Bento ini juga menawarkan berbagai tempat wisata lainnya yang tidak kalah indahnya.
Seperti Gunung Kerinci, Danau Gunung Tujuh, Air Terjun Telun Berasap, Perkebunan Teh Kayu Aro, dan dapat juga menikmati kopi Kerinci yang sangat nikmat.
Sehingga kita dapat mengunjungi tempat wisata yang ada di sekitar Rawa Bento karena jaraknya yang tidak terlalu jauh.
Belajar dari Rawa Bento
Puas menenangkan pikiran dengan menikmati keindahan alam dan keanekaragaman hayati yang ada di Rawa Bento, kita juga dapat belajar tentang berbagai jenis burung, ikan, rumput, dan berbagai jenis makluk hidup lainnya.
Tetapi yang terpenting dari pelajaran yang kita dapat petik dari Rawa Bento adalah belajar mencintai alam. Karena pada dasarnya manusia dan alam harus hidup berdampingan agar terciptanya keseimbangan alam semesta.
Keperawanan yang dimiliki Rawa Bento karena masih sedikit diusik oleh manusia membuat kita sadar pentingnya menjaga alam sekitar agar keindahannya dapat kita nikmati sampai masa yang akan datang.
Alam sudah memberikan banyak sekali manfaatnya untuk manusia, maka tugas kita lagi untuk menjaga alam dengan sebaiknya dengan hal yang sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya dan jangan menebang pohon.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…