Menurut Muhammad bin Ishaq, dalam kitab Sirah, bahwa sahabat yang berada dalam liang lahad yang menerima penurunan jenazah Rasulullah untuk dikuburkan ialah Ali bin Abu Thalib, Al-Fadhl bin Al-Abbas bin Abdul Muthalib, Qutsam bm Al-Abbas, dan Syuqran, mantan budak Rasulullah.
Sementara itu, sahabat Aus bin Khauli berkata kepada Ali bin Abu Thalib: “Demi Allah, berilah kami hak terhadap Rasulullah.” Ali bin Abu Thalib lalu menimpalli, “Turunlah.” Kemudian Aus bin Khauli turun ke liang lahad Rasulullah bersama sahabat-sahabat tersebut.
Tatkala Rasulullah telah diletakkan di lahadnya, Syuqran, mantan budak Rasulullah, mengambil kain yang sering dipakai dan digelar beliau, kemudian Syuqran mengalasi jenazah Rasulullah dengan kain tersebut.
Syuqran mengatakan, “Demi Allah, kain ini tidak ada yang memakainya setelah engkau untuk selamanya.”
Sahabt Terakhir yang Menyentuh Rasulullah
Al-Mughirah bin Syu’bah mengaku bahwa dialah orang yang terakhir kali menyentuh Rasulullah. AlMughirah bin Syu’bah berkata: “Aku menjatuhkan cincinku ke dalam liang lahad Rasulullah.”
Aku berkata: “Cincinku terjatuh,” aku sengaja menjatuhkannya agar aku bisa menyentuh jasad beliau sehingga aku menjadi orang terakhir yang menyentuh Rasulullah.
Ibnu Ishaq berkata: Abu Ishaq bin Yasar bercerita kepadaku, dari Miqsam Abu Al- Qasim, mantan budak Abdullah bin Al-Harits bin Naufal, dari mantan tuannya, Abdullah bin Al-Harits, ia berkata: Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu Anhu didatangi beberapa orang dari Irak.
Mereka bertanya: “Wahai Abu Hasan, kami ingin bertanya sesuatu hal yang penting.” Ali bin Abu Thalib berkata: “Firasatku menyatakan bahwa Al-Mughirah bin Syu’bah telah berbicara dengan kalian bahwa dialah orang terakhir kali yang menyentuh Rasulullah?
” Mereka menjawab: “Benar! Dan untuk tujuan inilah kami datang menemuimu.”
Ali bin Abu Thalib berkata: “Itu tidak benar. Orang yang terakhir kali menyentuh Rasulullah ialah Qutsam bin Al- Abbas.”
Ibnu Ishaq berkata: Shalih bin Kisan bercerita kepadaku, dari Az-Zuhri, dari Ubaidillah bin Abdullah bin Utbah bahwa Aisyah Radhiyallahu Anha berkata kepadanya: Di tengah-tengah kondisi kritisnya Rasulullah bersabda: “Semoga Allah menghancurkan kaum yang menjadikan kuburan-kuburan nabi mereka sebagai masjid.”
Rasulullah memberi peringatan keras umatnya dari tindakan seperti itu.
Ibnu Ishaq berkata: Shalih bin Kisan bercerita kepadaku, dari Az-Zuhri, dari Ubaidillah bin Abdullah bin Uthab, dari Aisyah Radhsyallahu Anha, ia berkata: Wasiat terakhir kali yang diucapkan Rasulullah ialah: “Jangan biarkan ada dua agama di jazirah Arab.”