Traveling ke Singapura untuk wisatawan Muslim, benar-benar tidak perlu pusing lagi. Makanan halal benar-benar terjamin standarnya, bukan hanya sekadar tanpa babi.
Singapura, meski bukan mayoritas Muslim, ternyata menganggap serius wisatawan muslim yang datang ke negaranya. Diapit oleh Indonesia dan Malaysia, negara mayoritas penduduk penganut agama Islam, membuat Singapura juga membuka diri untuk wisatawan muslim.
Selain sejumlah tempat ibadah, fasilitas umum lain seperti tempat makan pun disediakan. Bukan sekadar kandungan, tetapi juga segala aspek yang menjamin halal.
Misalnya saja dari sertifikasi. Hal ini cukup penting, untuk menjamin bahwa ada lembaga Islam yang menyatakan bahwa makanan tersebut tidak mengandung hal-hal haram, seperti daging babi, minyak babi, atau kandungan alkohol.
Masyarakat Singapura pun turut berpartisipasi. Contohnya di wisata kuliner di food court Kopitiam, pusat perbelanjaan Changi City Point. Di sana, ada bagian makanan Halal dan Non Halal, serta setiap kedai memiliki logo khusus.
Alat-alat makanan yang digunakan juga mempunyai perbedaan. Jika makanan yang disajikan Halal, alat makannya berwarna hijau dan hanya boleh digunakan untuk makanan lain yang juga halal. Makanan non halal, memiliki alat makan berwarna putih.
Tempat menaruh alat makan atau tray juga punya pembeda. Pihak pengelola menyajikan tulisan khusus halal dan non halal. Sangat mudah!
Tempat lain, Berseh Food Centre di Jalan Besar, juga punya tempat pembeda. Di sana, ada tray khusus makanan halal dan non halal. Sehingga tidak perlu khawatir, apabila traveler ingin wisata kuliner di Singapura.
Jika traveler ingin lebih mudah mencari makanan halal, paling mudah adalah mencari makanan vegetarian. Namun, beberapa restoran Padang atau Timur Tengah pun sudah bisa dijamin kualitas halalnya.
Beberapa tempat yang menjual makanan halal di Singapura antara lain kawasan Kampong Glam, Bugis dan beberapa food court di dalam mal. Mudah dan efisien bukan mencari makanan halal di Singapura?