Nabi Muhammad SAW hidup pada 15 abad yang lalu. Sudah bisa dipastikan bahwa semua manusia yang hidup kala itu sudah pada meinggal dunia. Termasuk para sahabat Nabi Muhammad.
Namun, tahukah Anda bahwa hingga saat ini, masih ada satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang masih hidup sampai saat ini. Jangan heran jika sahabat ini masih bisa kita saksikan dengan mata kepala kita hingga saat ini.
Namun jangan kaget juga bahwa sahabat Nabi yang satu ini bukan lah manusia, melainkan sebuah pohon yang masih hidup selama ribuan tahun. Saat Nabi Muhammad masih hidup, pohon ini sudah akrab dengan sang Rasulullah.
Berkat umurnya yang panjang, orang menjulukinya sebagai satu-satunya sahabat yang masih hidup atau The Only Living Sahabi. Pohon yang hidup di tengah padang pasir ini berada di Yordania.
Sahabat Nabi yang Menaungi
Lalu bagaimana cerita yang melatarbelakangi pohon satu ini disebut Sahabat Nabi?
Saat itu, saat Nabi Muhammad masih kecil, beliau melakukan perjalan ke negeri Syam. Perjalanan itu untuk tujuan dagang bersama dengan pamannya.
Pada perjalanan dagang ini pula lah Nabi Muhammad bertemu seseorang yang meramalnya kelak bakal menjadi Nabi akhir zaman. Nabi yang akan menutup risalah Allah di muka bumi ini.
Muhammad Ibn Jarir At-Tabari dalam tafsirnya menceritakan bahwa saat Nabi Muhmmad kecil, beliau bertemu dengan pendeta Buhaira.
Saat itu usia Nabi baru menginjak 9 atau 12 tahun. Saat itu, Nabi tidak sendirian, yaitu sedang bersama pamannya Abui Thalib yang mengajaknya berdagang ke Syam.
Singkat cerita, Pendeta Buhaira ini mengajak semua tamu yang datang ke tempatnya untuk masuk ke dalam rumahya. Semua orang yang masuk tersebut dilihat dengan seksama, berharap ada dari mereka yang mempunyai tanda-tanda kenabian.
Namun tak satupun dari mereka yang memilikinya. Tapi, ada satu orang yang tidak ikut masuk ke dalam rumahnya. Orang tersebut memang disuruh untuk menjaga unta di bawa pohon.
Pendeta Buhaira pun mengamati seorang anak yang berteduh di bawa pohon sambil menjaga unta. Uniknya, ranting-ranting pohon tersebut merunduk seakan melindungi sang calon nabi terakhir.
Buhaira akhirnya meminta anak kecil itu untuk masuk. Muhammad kecil pun bergegas masuk ke rumah Buhaira untuk berteduh dan menyantap hidangan yang telah disediakan.
Setelah diteliti dan dibocorkan dengan berbagai tanda-tanda dalam kitabnya, Buhaira tambah yakin jika Muhammad kecil adalah calon seorang nabi yang telah diramalkan kemunculannya.
Kemudian Buhaira berpesan kepada Abu Thalib untuk menjaga Muhammad kecil, karena suatu saat nanti ia akan membawa keberkahan dan kedamaian bagi seluruh umat manusia.
1.400 tahun telah berlalu, namun pohon yang pernah meneduhkan Muhammad kecil itu sampai saat ini masih berdiri tegak, dan pohon ini menjadi satu-satunya pohon yang berhasil hidup di tengah gurun yang sangat panas.
Karena usianya yang panjang, bahkan bisa bertahan di tengah gersangnya padang pasir, pohon ini kemudian dianggap sebagai bukti kenabian Muhammad SAW.