Categories: News

Sejarah Indonesia dan Uzbekistan akan Digali Mendalam

Kementerian Agama bertekad untuk mengembangkan kerja sama dengan Uzbekistan dalam penggalian sejarah Islam keduanya. Hal itu dilakukan untuk mengangkat titik temu kedua negara.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenag Abdurrahman Mas’ud menjelaskan, umat Islam kedua negara bisa mengetahui tentang sejarah Islam di negeri tersebut. “Tentu banyak hal seperti riset bersama, publikasi bersama, kemudian merevitalisasi tempat-tempat wisata religius,” ujarnya.

Di tempat yang sama, pegiat studi Islam Dr Muchlis M Hanafi menambahkan, kegiatan kerja sama Uzbekistan dan Indonesia akan terus berlanjut. Misalnya, Pemerintah Uzbekistan akan menggelar kegiatan forum internasional tentang pariwisata ziarah pada 21-23 Februari.

Uzbekistan undang perwakilan Indonesia

Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Uzbekistan akan mengundang dari berbagai negara termasuk dari Indonesia. “Saya diundang dalam kapasitas sebagai Kepala Lajnah dan juga mereka mengundang seorang peneliti yang diharapkan nanti akan dapat mengurai jalur yang terputus antara tradisi ke-Islam-an di Asia Tengah dengan yang ada di Nusantara ini, ” kata Muchlis.

Sementara itu, Perwakilan Keduataan Besar Uzbekistan, Mahmud Tohtiev mengucapkan terimakasih kepada Indonesia yang yang telah memamerkan para ulama dan tempat bersejarah di negaranya. “Selamat pagi semuanya saya sangat senang sekali dan saya ucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Indonesia,” ucapnya.

Dalam acara tersebut, dia pun menyampaikan presentasinya terkait Uzbekistan yang terletak di Asia Tengah. Menurut dia, bentuk Uzbekistan memanjang, tapi tidak sebesar Indonesia dan lima kali lebih kecil dibandingkan Indonesia.

Pada 2018 lalu, menurut dia, populasi di Uzbekistan hanya 32 juta jiwa dan rata-rata penduduknya menganut agama Islam. Menurut dia, penduduk Uzbekistan 90 persen beragama Islam, sedangkan 10 persennya umat Kristiani dan umat agama lainnya.

“Hubungan Indonesia dan Uzbekistan sudah berlangsung sejak lama. Pada tahun 1956, Presiden Soekarno juga berjunkunjung ke Uni Soviet, dan Uzbekistan jadi saksi sejarah itu, ” jelas Mahmud.

Nasrul

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 weeks ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 weeks ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

3 weeks ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

3 weeks ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

3 weeks ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

3 weeks ago