Pengujung Desember lalu wilayah pesisir Kalimantan diramaikan dengan kegiatan Simah Laut. Ini adalah budaya yang diyakini menolak musibah dan tangkapan ikan serta hasil tani masyarakat sekitar melimpah ruah.
Tradisi ini digelar dengan cara doa bersama. Kemudian menghanyutkan perahu yang berisi sajen ke laut.
Di Pantai Ujung Pandaran, Teluk Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, tradisi ini dikemas menjadi agenda pariwisata. Ketika digelar, kegiatan ini menjadi wisata budaya yang menarik perhatian.
Ditambah lagi acara tersebut dihelat di pesisir pantai yang bersih. Kawasan pesisir ketika itu mendadak ramai.
Simah laut jadi agenda tahunan
Wakil Bupati Kotawaringin Timur HM Taufiq Mukri menjelaskan, budaya ini masuk kedalam agenda tahunan yang diselenggarakan pemerintah daerah. Yang bertanggung jawab adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Pemerintah memfasilitasi penyelenggaraannya karena berkaitan dengan keterlibatan masyarakat luas. Budaya tersebut tetap menarik perhatian masyarakat untuk datang menyaksikannya. Mereka memadati pantai yang selama ini menjadi objek wisata andalan Kabupaten Kotawaringin Timur.
Pemerintah mengimbau aparat provinsi dan kabupaten untuk memperbanyak event. Sebab penyelenggaraannya akan menarik perhatian para wisatawan. Mereka sangat senang menikmati budaya setempat, karena unik, dan tak ada di tempat asal mereka.
“Silakan memperbanyak event, karena ini akan menjadi daya tarik. Wisatawan banyak yang akan datang untuk menyaksikannya,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.