Oleh: Zaitur Rahem
(Tenaga Pendidik)
Pedalaman merupakan kawasan kaya dengan objek wisata terpendam. Salah satunya, Somber Benger di desa Kaduara Timur kecamatan Pragaan kabupaten Sumenep Madura provinsi Jawa Timur.
Selama ini, sumber benger hanya menjadi tempat biasa yang dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan mandi, cuci, dan pengobatan alamiah. Meski, persediaan air yang ada juga dimanfaatkan masyarakat untuk irigasi pertanian.
Cerita masyarakat
Hal ihwal keberadaan sumber air ini hanya jelas dalam cerita mulut-ke mulut warga sekitar. Konon, sumber ini bekas pemandian salah seorang istri Raja Joko Tole dari kerajaan Songennep (kabupaten Sumenep).
Sang putri diceritakan bernama Potre Koneng/Putri Kuning. Kronologi munculnya sumber air, saat perjalanan pulang dari Kerajaan Majapahit ke kerajaan Songennep Putri Koneng hendak membersihkan badan.
Saat itu sang Putri Koneng sedang masa menstruasi. Kawasan rimba menjadikan situasi panik. Tidak ada air untuk mandi. Akhirnya, berkat kedigdayaan yang dimiliki Joko Tole, keris yang dia tancapkan ke tanah menyemburkan air.
Dari semburan air tersebut, istri Joko Tole akhirnya bisa membersihkan badannya. Tanpa dia sadari, aliran air bekas mandi Potre Koneng membekaskan bau tidak sedap.
Setelah beristirahat cukup, rombongan potre Koneng melanjutkan perjalanan. Karena khawatir terjadi apa-apa, Ayahanda sang Putri di Majapahit mengutus satu kompi pasukan untuk mengecek kondisi anaknya. Pasukan utusan kerajaan Majapahit tiba di tempat semburan air bekas pemandian putri dengan aliran air yang beraroma menyengat.
Hutan lebat membuat prajurit utusan Majapahit kehilangan arah. Akhirnya, panglima mambagi pasukannya menjadi dua bagian. Satu tim ditugaskan mencari jejak sang Putri ke arah timur dan satu tim lagi ke arah barat. Pembagian kedua tim pasukan itu yang diduga melatar belakangi nama desa Kadura Timur yang menjadi lokasi keberadaan Sumber Benger.
Seiring perkembanga zaman, keberadaan Sumber Benger ini masih bertahan sesuai fungsinya di awal. Sebagai tempa mandi dan nyuci bagi masyarakat sekitar.
Perlu disampaikan dibahasan ini, meski aliran air Sumber Benger menebarkan aroma tidak sedap, namun kualitas air Sumber Benger sama dengan air sumber kebanyakan.
Hanya aromanya yang bau, sementara ketika mandi tidak membekaskan bau di kulit. Sehingga, dengan segudang kepercayaan masyarakat, air Sumber Benger dipercaya bisa mengobati penyakit kulit.
Info menyebar
Info bahwa air Sumber Benger bisa mengobati aneka penyakit kulit dengan cepat menyebar kemana-mana. Masyarakat dari berbagai daerah baik dalam Madura dan luar Madura menyempatkan diri berobat di aliran air Sumber Benger.
Ada tata kepercayaan masyarakat yang hendak memanfaatkan aliran air Sumber Benger sebagai obat herbal (alamiah). Yaitu, setelah mandi warga yang berobat dianjurkan melepas pakaian dalam yang dipakai waktu mandi.
Pakaian dalam tersebut dilemparkan ke pepohonan bambu yang terdapat di sekitar aliran Somber Benger. Sehingga, saat ini ketika berada di areal Somber Benger kita akan melihat pemandangan tatanan pakaian semraut yang bergelantungan di dahan-dahan pohon bambu. Suatu pemandangan menarik penuh filosofis-mitologis ala masyarakat pedalaman.
Kebiasaan melepas dan melemparkan pakaian dalam ke dahan pohon bambu ini dipercaya untuk melepas penyakit yang melekat pada tubuh. Apapun alasannya, keberadaan Somber Benger menjadi objek wisata terpendam yang layak diangkat ke permukaan.
Setidaknya, keberadaan Somber Benger bisa dilihat untuk dikembangkan sebagai salah satu objek wisata yang dimiliki kawasan pedalaman (Madura). Selain memiliki makna sejarah, Somber Benger menjadi objek wisata unik dengan ciri khas air dan lokasinya yang berada di kawasan terpencil.