Oleh : Utami Rani Safitri
Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki ratusan tempat wisata alam. Bahkan nama Yogyakarta sendiri sudah terdengar hingga ke mancanegara, yang membuat kita banyak menjumpai wisatawan dari berbagai kota di Indonesia, dan luar negeri.
Provinsi Yogyakarta terdiri dari empat kabupaten dan satu kotamadya, yaitu Kabupaten Sleman, Gunung Kidul, Bantul, Kulon Progo dan Kota Yogyakarta. Kelima wilayah tersebut memiliki ciri khas tempat wisata tersendiri. Bila kita ingin ke pantai maka tempat yang tepat adalah Gunung Kidul. Bila kita ingin merasakan kesegaran air terjun maka pergilah ke Kulon Progo.
Bila ingin merasakan sejuknya nuansa alam maka Bantul tempatnya. Bila ingin melihat peninggalan-peninggalan candi maka pergilah ke Sleman, dan bila ingin merasakan suasana khas Yogyakarta maka berkunjunglah ke kota Yogyakarta.
Meskipun memiliki ciri khas masing-masing, namun beberapa wilayah tersebut juga mempunyai tempat wisata yang sama.
Saat ini, beberapa kabupaten di Yogyakarta sedang melakukan pengembangan tempat pariwisata yang menarik minat masyarakat, mulai dari wisata alam yang dikelola dengan sedemikian rupa, hingga tempat wisata yang sengaja dibuat agar terkesan photoable. Salah satunya adalah Kabupaten Kulon Progo yang akhir-akhir ini banyak membuka tempat wisata baru, sehingga tak heran jika pada hari libur atau akhir pecan, jalanan di penuhi oleh kendaraan wisatawan.
Perlu diketahui bahwa Kabupaten Kulon Progo adalah sebuah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang ibukotanya adalah Wates. Nama Kulon Progo berarti sebelah barat Sungai Progo (kata kulon dalam Bahasa Jawa artinya barat). Kabupaten Kulon Progo terdiri atas 12 kecamatan, yang dibagi lagi atas 88 desa dan kelurahan, serta 930 Pedukuhan (dusun).
Tempat wisata yang ada di Kulon Progo sangat beragam, setidaknya ada lebih dari 30 tempat wisata yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Tempat wisatanya lebih banyak menunjukkan tempat wisata air tawar, seperti air terjun, danau, waduk, atau sungai.
Dari banyaknya tempat wisata air tawar yang ada di Kulon Progo, salah satu yang pengunjungnya cukup ramai adalah tempat wisata Taman Sungai Mudal atau yang lebih sering disebut dengan singkatan TSM.
Terletak di bagian paling barat dari kota Yogyakarta tepatnya di Banyunganti, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo.
Taman Sungai Mudal (TSM) mengambil nama “mudal” karena sumber mata air dari taman tersebut berasal dari mata air mudal yang merupakan nama daerah itu.
Tempat wisata ini berawal dari inisiatif warga Taman Sungai Mudal, yaitu gerakan bersih-bersih di mata air dan bantaran aliran sungai Mudal yang dimulai sejak tahun 2011.
Hal tersebut dilakukan karena masyarakat setempat menyadari potensi wisata alam yang berupa air terjun, kolam pemandian, flora dan fauna, jeram-jeram, serta pemandangan pegunungan menoreh yang dapat memikat hati masyarakat luar. Dari usaha tersebut, awal tahun 2012, Tama Sungai Mudal (TSM) mulai menjadi tempat wisata alam.
Taman Sungai Mudal (TSM) merupakan tempat wisata air tawar yang menyediakan kolam buatan sebagai tempat pemandian. Bentuk dari tempat pemandian ini bertingkat, yaitu antara kolam air bawah dengan yang atas, dibatasi dengan air terjun yang cukup pendek. Untuk pergi dari kolam satu ke kolam lain disediakan kurang lebih 100 anak tangga yang dihitung secara keseluruhan.
Di beberapa sudut tangga tersebut disediakan air minum galon bagi para pengunjung yang merasa kelelahan saat menaiki tangga. Kolam air yang ada di Taman Sungai Mudal (TSM) merupakan kolam buatan hasil dari air sungai yang dibendung oleh masyarakat, dan kolam tersebut memiliki kedalaman 1-2 meter.
Kolam tersebut juga dikelilingi oleh berbagai jenis tanaman yang sengaja dibentuk seperti taman, agar nuansa berenang sambil menikmati keindahan alam semakin terasa, terutama warna airnya yang berwarna hijau jernih.
Taman Sungai Mudal (TSM) bisa dikatakan sebagai tempat pemandian musiman, karena jumlah kuantitas debet air yang berbeda antara saat musim penghujan dan saat musim kemarau.
Saat musim penghujan, debet air yang ada di Taman Sungai Mudal sangat banyak, sehingga para wisatawan yang berkunjung pada musim penghujan cukup terpuaskan dengan apa yang disuguhkan oleh Taman Sungai Mudal (TSM. Berbeda jika musim sedang kemarau, debet air yang ada di sana sangat sedikit, bahkan hampir tak ada air terjun yang mengalir deras seperti biasanya.
Sungai yang berada paling bawah dari kolam tempat pemandian pun hanya tersisa bebatuan besar tanpa air. Hal ini menyebabkan wisatawan yang berkunjung kesana sangat sedikit bahkan bisa di hitung dengan jari.
Meskipun Taman Sungai Mudal (TSM) merupakan tempat pemandian musiman, namun menurut wisatawan, fasilitas yang disediakan di Taman Sungai Mudal (TSM) sangat lengkap, berbeda dari tempat wisata lainnya yang hanya menyediakan beberapa fasilitas saja.
Pengelola Taman Sunga Mudal (TSM) menyediakan berbagai fasilitas yaitu : mushola, warung makan dengan harga sangat terjangkau, penyewaan ban dengan harga seikhlasnya, kamar mandi, terapi kolam ikan, air minum, pendopo-pendopo kecil, dan pendopo besar bagi yang ingin mengadakan musyawarah, tempat berkemah, dan wifi gratis yang tentu menjadi hal yang sangat dibutuhkan di zaman sekarang ini.
Penyediaan fasilitas di Taman Sungai Mudal (TSM) menjadikan tempat ini sebagai “the perfect place for have fun” dan banyak wisatawan yang datang ke Taman Sungai Mudal (TSM) ini lebih dari sekali karena suasana dan fasilitasnya yang membuat betah.
Pengunjung yang datang ke Taman Sungai Mudal (TSM) umunya karena memiliki tujuan untuk berekreasi, yang menurut teori Cohen (1979) dalam tipologi wisatawan, ia membedakan tujuan orang berkunjung ke tempat wisata,
dan salah satunya adalah Recreational, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan wisata sebagai bagian dari usaha menghibur diri, untuk memulihkan kembali semangat (fisik dan mentalnya).
Mereka mencari lingkungan yang menyenangkan, umumnya tidak mementingkan keaslian. Sehingga kebanyakan orang yang berkunjung ke tempat itu adalah mereka yang memiliki keseharian yang monoton dan sedang membutuhkan hiburan dan mengisi semangat lagi.
Pengunjung yang datang ke sana rata-rata menghabiskan waktu selama 3-4 jam, hal ini dikarenakan mereka menghabiskan waktu untuk berenang, makan, mandi, dan tentunya mengambil beberapa foto karena pemandangannya yang cukup menarik.
Tempat wisata Taman Sungai Mudal (TSM) yang buka pada pukul 08.00 dan tutup pada pukul 17.00 WIB ini, memiliki akses yang cukup mudah dijangkau, perjalanan sejauh 33 km yang ditempuh dari kota Yogyakarta cukup memakan waktu 1 Jam lebih dengan menggunakan kendaraan pribadi, namun perjalanan tersebut akan tergantikan dengan kesejukan yang ada di Taman Sungai Mudal (TSM).
Harga tiket masuknya pun juga terjangkau, hanya dengan membayar Rp8.000 dengan rincian parkir Rp2.000 dan tiket masuk Rp6.000, wisatawan sudah dapat menikmati Taman Sungai Mudal (TSM) sepuasnya.
Tak dapat dipungkiri, walaupun Taman Sungai Mudal (TSM) memiliki fasilitas dan suguhan alam yang menjanjikan, namun masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki, yaitu cara promosi tempat wisata yang belum terjamah oleh semua masyarakat terutama bagi wisatawan mancanegara.
Jumlah wisatawan mancanegara yang datang kesana sangat jarang bahkan tidak ada, bila dibandingkan dengan tempat wisata yang untuk masalah suguhan alam dan fasilitasnya tidak kalah dengan Taman Sungai Mudal (TSM). Hal ini mungkin dikarenakan faktor Kabupaten Kulon Progo yang masih baru dalam membuka tempat pariwisata,
Namun, suatu usaha baik dari pengelola maupun masyarakat untuk mengenalkan potensi tempat wisata di Kulon Progo, khususya Taman Sungai Mudal (TSM), tetap dibutuhkan. Penulis yakin, bahwa surge kecil ini akan membawa nama Kulon Progo melejit hingga ke luar Indonesia.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…
Lihat Komentar