Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikutura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu saat ini tengah mengembangkan areal tanaman kopi seluas 50 ribu hektare guna melengkapi keberagaman destinasi wisata di daerah itu.
“Ada dua kabupaten yang menjadi fokus pengembangan, yaitu Kepahiang dan Rejang Lebong yang mempunyai lahan perkebunan kopi yang sangat luas,” kata Kepala Bidang Perkebunan TPHP Provinsi Bengkulu, Rasmawan, Selasa, 15 Januari 2019.
Menurut dia, wisata kebun kopi sangat cocok dikembangkan mengingat besarnya potensi serta kondisi geografis dan juga iklim yang sangat mendukung di dua daerah ini.
Dalam catatan Dinas Pertanian dan TPHP, Kabupaten Kepahiang memiliki hamparan perkebunan kopi seluas 24 ribu hektare dan Kabupaten Rejang Lebong terdapat 21 ribu hektare yang sebagian besar dikelola secara mandiri oleh petani lokal.
Rasmawan menjelaskan, pengembangan agrowisata perkebunan kopi akan memberikan sensasi dan alternatif baru bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bengkulu, baik domestik maupun mancanegara.
“Program ini sekaligus untuk menyukseskan agenda pariwisata ‘Wonderful Bengkulu’ pada 2020 mendatang. Di lokasi itu, wisatawan dapat berinteraksi dengan petani, memproses kopi, hingga meminum seduhan kopi langsung di perkebunan,” ujar Rasmawan seperti dilansir dari Antara.
Di wilayah Kabupaten Kepahiang, kawasan agrowisata kebun kopi itu berada di kawasan Bukit Kabah dan memiliki sejumlah spot air terjun yang menawarkan keindahan panorama alam.
Wisatawan, lanjut dia, tidak hanya dimanjakan oleh kopi, namun juga Bukit Kaba dengan kawah vulkanik dan air terjun.
“Kami berharap dengan adanya wisata kebun kopi dapat membuat wisatawan betah berlama-lama di Bengkulu,” katanya.