Oleh: Andiyanto
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan dengan sejuta kindahan alamnya. Daerah yang begitu luas yang masing-masing pusatnya memiliki situs wisata unik yang telah mengundang banyak turis datang ke Indonesia. Purwakarta, salah satu kota sekaligus menjadi kabupaten dan kecamatan di derah jawa barat, memiliki keindahan alam dan wisata-wisata unik di setiap sudut derahnya. Gunung parang dengan tebing yang gagah dan perkasa, air mancur sri baduga maharaja yang begitu menawan dan terbesar di asia tenggara yang tentunya membuat semua orang bahagia juga ingin datang kesana.
Wisata air mancur sri baduga merupakan wisata unik yang berada di Purwakarta, tepatnya Situ Buleud Purwakarta. Perlu di ketahui, sebelum menjadi taman sri baduga Situ Buleud adalah danau yg cukup luas berbentuk bulat sehingga namanya menjadi Situ Buleud. Asal usul Situ Buleud berkaitan dengan peristiwa perpindahan ibukota Kabupaten Karawang dari Wanayasa ke Sindangkasih, tepatnya sejalan dengan pembangunan infrastruktur kota Purwakarta pada tahap awal. Situ Buleud dibuat atas gagasan Bupati R.A. Suriawinata. Pembuatannya berlangsung antara tahun 1830 – pertengahan tahun 1831.
Dahulunya situ buleud adalah tempat kubangan badak atau tempat mandinya badak. Konon badak dahulu berputar mengelilingi situ hingga membentuk kubangan buleud, dan sekarang disebut situ buleud. Hingga sekarang, untuk mengenang badak-badak dahulu yang pernah membuat kubangan bulat, ada satu area yang meletakan monumen badak besar yang bisa di lihat oleh masyarakat Purwakarta secara jelas.
Perkembangan selanjutnya Situ Buleud dibuat dengan dua tujuan dan kegunaan. Pertama sebagai sumber air bagi kepentingan Pemerintah dan masyarakat kota Purwakarta. Air dari situ antara lain digunakan untuk keperluan ibadah dan kegiatan lain di Masjid Agung. Kedua sebagai tempat rekreasi. Untuk kepentingan kegunaan atau tujuan kedua, ditengah situ didirikan bangunan tradisional sejenis bangunan gazebo (bangunan tanpa dinding) sebagai tempat istirahat (pasanggrahan).
Pembagunan situ buleud dengan tujuan atau kegunaan kedua, boleh jadi berkaitan erat dengan salah satu hak istimewa bupati, yaitu hak untuk menangkap ikan di sungai atau danau. Hak istimewa itu merupakan bagian dari gaya hidup bupati waktu itu. Dalam kenyataannya, yang megkap ikan bukan bupati, melainkan sejumlah rakyat. Dalam acara itu, bupati tinggal di pasanggrahan yang berada di tengah situ menyaksikan sejumlah rakyat menangkap ikan. Acara itu biasanya dimeriahkan oleh iringan gamelan.
Hampir bersamaan dengan kegiatan merenovasi pendopo tahun 1854, Situ Buleud pun diperbaiki dan diperluas. Hal itu menunjukan bahwa Situ Buleud memiliki arti penting bagi kehidupan di kota Purwakarta. Kota Purwakarta termasuk tempat yg bersuhu udara panas. Keberadaan volume air dalam jumlah banyak pada areal cukup luas, menyebabkan suhu udar di pusat kota menjadi tidak terlalu panas. Oleh karena itu, area situ buleud sangat memadai sebagai tempat rekreasi.
Sekarang bangunan pasanggrahan di tengah situ sudah lenyap. Demikian pula acara menangkap ikan sudah tiada lagi. Namun Demikian, sampai sekarang situ buled tetap menjadi Landmark Kota Purwakarta. Situ Buleud sudah dikenal luas oleh masyarakat Purwakarta. Saat ini Situ Buleud menjadi Taman Air Mancur Sri Baduga yang terkenal dengan keindahan air mancurnya. Saat ini Taman Air Mancur Sri Baduga ini menjadi Air Mancur terbesar se-Asia Tenggara. Air mancur ini beroperasi setiap sabtu malam. Banyak pengunjung dari luar kota, bahkan turis mancanegara pun turut menyaksikan Air Mancur ini.
Selain menjadi tempat wisata, situ buleud ini setiap minggunya di manfaatkan oleh masyarakat purwakarta untuk melakukkan aktivitas. Bahkan setiap minggunya banyak masyarakat purwakarta yang mengadakan sebuah kegiatan sosialisasi, berwirausaha, hingga olahraga bersama kawan ataupun pasangan. Keramaian yang terjadi di situ buleud sekarang ini membukatikan keberhasilan infrastruktur Pemerintahan Purwakarta. Bukan hanya masyarakat Purwakarta saja yang meraskan keberhasilan ini, tetapi masyarakat luar kota hingga luar negara Indonesia pun merasakannya. Jauh jauh dari luar kota, jauh jauh dari luar negara hanya untuk menikmati wisata unik di Purwakarta. Sungguh hebatnya Purwakarta dengan segala keramaian dan keindahan wisata uniknya.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…