The Mukaab, Proyek Saudi Berbentuk Ka’bah yang Mengundang Kontroversi

The Mukaab, proyek raksasa Saudi yang mengundang kontroversi warganet

Bagikan

Proyek pembangunan The Mukaab mendapat sorotan dunia lantaran dianggap bakal menyerupai bangunan Ka’bah. Bangunan ini merupakan bagian dari visi besar Arab Saudi 2030.

Visi Saudi 2030 atau Saudi Vision 2030 tersebut merupakan proyek Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman (MBS) sebagai upaya melepas ketergantungan negara petro dolar itu dari minyak dan gas bumi.

Selain The Mukaab, Saudi juga berencana membangun proyek tak kalah besar, yaitu NEOM dan Ad Diriyah. Namun, gaungnya tak sebesar The Mukaab, yang merupakan bangunan menara kubus yang berdiri di atas bidang spiral.

The Mukaab dirancang setinggi 400 meter, lebar 400 meter, dan panjang 400 meter. Jika selesai, megaproyek ini akan memiliki lantai seluas 2 juta meter persegi. Berisi perhotelan kelas premium, pertokoan, dan tempat pertunjukan seni budaya.

Proyek ini juga akan digunakan sebagai perumahan, kantor dan rekreasi. Sehingga, kelak bangunan ini akan mendorong pergerakan ekonomi dan diproyeksikan bakal menarik wisatawan asing.

Diharapkan, bangunan ini mampu memberi sumbangan terhadap PDB nonmigas sensar 180 miliar dolar. Proyek ini juga sekaligus bakal menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi 334.000 orang.

“Salah satu yang menarik dari pengembangan ini adalah struktur Mukaab, yang digambarkan sebagai tujuan imersif pertama di dunia yang menawarkan pengalaman yang diciptakan oleh teknologi digital dan virtual dengan holografi terbaru,” tulis Business Traveler, dikutip Sabtu (6/1/2024).

Proyek ini diperkirakan akan menelan dana sebesar 63,2 miliar dolar AS, setara Rp979,8 triliun (dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar saat ini).

Pro Kontra Pembangunan The Mukaab

Proyek raksasa The Mukaab mengundang perdebatan karena dinilai mirip dengan bangunan Ka’bah di Masjidil Haram. Pangeran Bin Salman dinilai sedang membangun ka’bahnya dengan proyek ini.

“Tampaknya (putra mahkota) sedang membangun Ka’bahnya. Apakah dia akan menegakkannya sebagai kiblat baru bagi para jamaah?” cuit akademisi Asad Abu Khalil.

Ada juga yang berkomentar bahwa proyek ini seperti proyek luar angkasa, karena bentuknya yang unik.

“Selamat kepada perusahaan konsultan yang tidak bermoral mana pun yang akan meraup banyak uang tahun depan karena melempar Saudi ke The Tesseract,” cuit jurnalis kontra lainnya, Gregg Carlstrom, mengacu pada struktur kubus yang muncul di Marvel Cinematic Universe.

Meski mengundang kontroversi, namun seorang wartawan senior Saudi, Faisal J Abbas menjelaskan bahwa bangunan yang mirip Ka’bah bukan berarti bangunan itu membentuk replika tempat suci umat Islam itu.

Kata dia, Islam tidak memonopoli barang yang berbentuk kubus.

“Pertama-tama, Islam tidak memonopoli barang-barang berbentuk kubus. Nyatanya, saya cukup yakin pencipta Star Trek tidak benar-benar memikirkan Mekkah ketika mereka merancang Borg Cube, demikian pula penemu Hungaria Erno Rubik ketika ia menciptakan teka-teki 3-D terkenalnya,” papar jurnalis yang sekarang Editor senior di Arab News itu.