Penyakit yang paling banyak dikeluhkan para jamaah haji 2024 ada tiga, yaitu pneumonia atau radang paru-paru, demensia, dan dispepsia atau gejala gangguan pencernaan.
Hal itu disampaikan Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Enny Nuryanti di Makkah, Selasa (28/5/2024).
“Untuk yang rawat inap hari ini ada 53 pasien, paling banyak itu pneumonia, lalu demensia dan dispepsia,” ujar dr Enny.
Radang paru-paru atau pneumonia ini adalah sakit yang terbentuk dari infeksi akut dari daerah saluran pernapasan bagian bawah secara spesifik.
Gangguan ini menyebabkan area paru-paru pasien dipenuhi cairan, lendir atau nanah. Kondisi medis ini membuat penderita mengalami kesulitan bernafas.
Enny mengatakan, pneumonia yang dialami jamaah ini karena, salah satunya disebabkan karena cuaca panas Arab Saudi, yang suhunya saat ini mencapai 43 derajat celcius.
“Pneumonia ini lanjutan dari ISPA. Jadi seluruh jamaah itu banyak terkena ISPA karena geriatri, daya tahan tubuh turun, hingga menyebabkan infeksi di paru,” Enny menerangkan.
Enny mengimbau kepada jamaah haji agar menghindari terkena gejala pneumonia dengan cara memakai masker selama di Tanah Suci. Selain itu, jamaah juga dianjurkan mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup dan minum air putih yang cukup.
“Jadi dianjurkan pakai masker dalam menjalani aktivitas, mungkin bisa lepas saat thawaf saja,” kata Enny.
Dia menyebutkan, KKHI Daker Makkah telah melayani rawat inap jamaah haji sebanyak 78 orang, dan rawat jalan sebanyak 137 sejak tempat ini beroperasi pada 20 Mei 2024.
Sedangkan jamaah haji yang dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi, lanjut Ennya ada sebanyak 85 orang dan sebagian sudah bisa kembali ke hotelnya masing-masing.
Sedangkan jumlah jamaah haji yang wafat di Tanah Suci hingga berita ini diturunkan, ada sebanyak 20 orang. Enam di antaranya wafat di Makkah. Rata-rata jamaah yang meninggal kolaps setelah melaksanakan ibadah umroh wajib.
“(Meninggal) disebabkan penyakit jantung. Kalau pneumonia masih bisa ditangani,” kata Enny.