Dengan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi jamaah haji dan umrah asal Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah adakan pameran produk untuk keperluan haji dan umrah yang akan digelar selama tiga hari, sejak 24 sampai 26 Januari di Balai Nusantara, Komplek Wisma Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah.
Pameran produk untuk layanan haji dan umrah kali ini merupakan penyempurnaan dari gelaran serupa yang diselenggarakan tahun lalu di Aula Kantor Urusan Haji Daerah Kerja (Daker) Jeddah, bersamaan dengan kegiatan aanwijzing (proses tender) penyediaan katering Jemaah Haji Indonesia.
“Kami hadirkan para stakeholders haji dan umrah, mulai dari perhotelan, penyedia katering, importir, distributor produk Indonesia dan beberapa eksportir dari Indonesia. Kami pertemukan mereka dalam pameran ini,” kata Konjen RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin kepada Jurnalis TFAnews.com yang hadir langsung ke lokasi, Sabtu (26/1/2019).
Hery mengatakan, pelaksanaan ibadah haji dari Indonesia ke Tanah Suci Mekkah telah berlangung berabad-abad lamanya, sehingga bukan hanya sekedar ibadah, tetapi nilai perekonomian yang semakin dinamis.
“Tidak bisa dipungkiri aktivitas haji dan umroh telah membuka peluang ekonomi yang menjanjikan. Tidak saja bagi negara tuan rumah (Arab Saudi). Tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. Mulai dari penyediaan berbagai moda transportasi, pesawat, bus dan sarana transportasi lain, pelayanan perhotelan, katering,m dan lain-lain,” ujar Konjen Hery.
KJRI Jeddah juga memanfaatkan penyelenggaraan ibadah haji agar dapat mendorong nilai ekspor aneka produk Indonesia ke Arab Saudi, memajukan sektor pariwisata dan investasi melalui promosi selama musim haji berlangsung.
“Mulai tahun lalu, atas arahan Pemerintah Pusat kami mewajibkan para pemenang tender katering haji agar menggunakan bumbu masakan dan produk minuman dari Indonesia. Ke depan, kebijakan ini bisa diperluas agar pemondokan (hotel) juga menggunakan toiletries dari Indonesia. Bahkan kalau perlu karoseri armada bus haji dan umrah Indonesia, kita mintakan agar menggunakan buatan Indonesia agar juga bisa menambah devisa negara,” tegas Konjen.
Menurutnya, Arab Saudi merupakan pasar yang cukup menjanjikan bagi produk-produk Indonesia, sehingga dengan diadakan forum ini diharapkan dapat dimanfaatkan eksportir Indonesia sehingga menambah devisa negara.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…