Ramadan merupakan bulan yang spesial untuk melaksanakan ibadah umrah, karena umrah yang dilaksanakan di bulan tersebut memiliki ganjaran yang setara dengan ibadah haji.
Umroh memang menjadi salah satu alternatif umat muslim untuk bisa beribadah ke Tanah Suci. Kamu bisa pergi kapan saja, tanpa harus antre bertahun-tahun seperti ibadah haji.
Pergi umroh berbeda dengan liburan wisata ke negara lain. Banyak hal yang harus kamu persiapkan untuk bisa berangkat ke Arab Saudi. Terlebih tanpa melalui agen perjalan haji atau menjadi backpacker.
Umroh Backpacker atau bisa juga dibilang Umroh Mandiri, yang mana kita mengurus semuanya sendiri tanpa perantara agen atau travell manapun dari awal sampai akhir.
Pada hakikatnya Umroh Backpacker fasilitasnya nggak jauh dengan Umroh Regular, namun budgetnya yang kita keluarkan jauh lebih hemat.
Jangan lupa untuk melakukan beberapa persiapan umroh sebagai berikut;
1. Siapkan Paspor Dan Visa Dari Jauh-jauh Hari
Hal penting yang pertama kali harus dilakukan untuk berangkat umrah adalah membuat visa umrah. Sekalipun Anda memilih untuk berangkat dengan cara backpacking dan tidak menggunakan jasa pengurusan umrah secara menyeluruh.
Anda tetap bisa meminta bantuan agen perjalanan haji untuk mengurus hal tersebut. Cara ini tentunya lebih praktis dibandingkan jika Anda harus mengurusnya sendiri.
Pastikan paspor Anda masih berlaku hingga masa umrah selesai. Pastikan juga bahwa nama yang tertera di paspor tersebut terdiri dari minimal tiga kata. Bila belum memenuhi persyaratan ini, Anda sebaiknya segera mengurusnya ke kantor imigrasi.
Selain paspor dan dokumen pelengkap lainnya, jangan lupa untuk melakukan suntik meningitis.
Imunisasi ini bisa dilakukan di tempat-tempat yang ditunjuk pemerintah, Jika sudah selesai, Anda akan mendapatkan kartu kuning sebagai bukti sudah memenuhi persyaratan tersebut.
2. Tiket Pesawat
Tiket pesawat ini menjadi patokan penting kapan kamu akan berangkat. Memesan tiket pesawat jauh hari, bisa membuatmu mendapatkan harga murah.
Selain itu, jenis maskapai juga menentukan seberapa murah tiket pesawat. Jangan malas-malas untuk update info menarik seputar tiket promo.
Bulan Ramadan adalah musim ramai orang melakukan umrah, sehingga harga tiketnya lebih tinggi. Agar lebih murah, sebaiknya lakukanlah pemesanan sekitar 6-12 bulan sebelumnya.
Kamu bisa menyiasatinya dengan berpergian terlebih dahulu ke negara minoritas muslim yang dekat Jeddah atau Madinah. Bisa juga ke negara tetangga yang tak perlu mengurus visa lagi, seperti Singapura, Filipina, Thailand, Laos, atau Myanmar.
3. Penginapan/Hotel
Kamu harus bersikap fleksibel soal penginapan. Rata-rata penginapan yang dekat pusat ibadah adalah hotel bintang 4 dan 5.
Tentu saja harganya akan membuat kantong cepat bolong. Kamu bisa memesan hotel agak jauh dari pusat ibadah. Memang butuh stamina lebih banyak, tapi kamu bisa menghemat biaya.
Hotel berbintang 3 ke bawah dengan harga sekitar 200 SAR atau sekitar Rp 750 ribuan. Kamu juga bisa menemukan apartemen murah seharga 50-100 SAR sekitar Rp 187-375 ribu.
Harga tersebut cukup terjangkau, karena bisa diisi 3-4 orang. Lebih hemat lagi, kamu bisa mabit atau bermalam di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.
4. Makanan/Katering
Terdapat beberapa opsi untuk masalah makanan. Kamu harus pintar-pintar mencari makanan di luar yang harganya sesuai kantong.
Banyak warung makanan kaki lima yang bisa kamu temukan di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Harga satu kali makan yakni 10-30 SAR atau sekitar Rp 37-112 ribu.
Opsi lainnya, kamu bisa minta katering hotel yang biasa digunakan jamaah umroh. Repotnya kalau mau makan, kamu harus kembali tepat waktu ke hotel. Rasanya bisa sesuai dengan lidah Indonesia, harganya sekitar 30-40 SAR atau sekitar Rp 112-150 ribu.
5. Transportasi Lokal
Masalah transportasi bisa cukup merepotkanmu. Mobilitas menjadi terhambat, terutama jika tidak tahu sama sekali tentang Arab Saudi. Untungnya transportasi umum di sini tersedia selama 24 jam.
Harga taksi dari Jeddah ke Masjidil Haram bisa dikenakan harga 200-300 SAR atau sekitar Rp 750 ribu hingga Rp 1,1 juta.
Bisa lebih hemat menggunakan bus yang hanya 30 SAR atau sekitar Rp 112 ribu. Kamu yang jago bersosialisasi, bisa menumpang secara gratis. Orang Arab termasuk ramah menghadapi turis asing.
6. Perlengkapan Yang Akan Dibawa
Tanpa jasa agen perjalanan haji, Anda harus melakukan pengecekkan ekstra terhadap seluruh barang bawaan Anda, yaitu mencakup dokumen (paspor, visa, tiket, dll.), perlengkapan ibadah, serta perlengkapan pendukung lainnya.
Sebagai seorang backpacker, Anda sebaiknya tidak membawa terlalu banyak pakaian. Udara di Mekkah dan Madinah sangat kering sehingga cucian bisa kering dengan cepat.
Bila Anda tidak mau repot, banyak TKI yang bekerja di daerah sekitar tempat menginap yang bisa dimintai tolong untuk mencucikan pakaian Anda dengan bayaran murah. Jadi tidak perlu khawatir kehabisan baju bersih.
Simpan paspor, tiket, serta barang penting lainnya, seperti dompet dan telepon genggam di dalam tas kecil yang bisa dikalungkan.
7. Menyusun Rute Perjalanan
Pernerbangan beranting atau tidak langsung dengan beberapa kali transit menuju Tanah Suci lebih murah dibandingkan perjalanan langsung dari Jakarta ke Jeddah.
Keberangkatan melalui Kuala Lumpur yang dilanjutkan ke Mumbai kemudian menuju Jeddah bisa menjadi pilihan.
Perjalanan beranting memang lebih lama dan melelahkan, namun cara ini bisa sangat menekan biaya perjalanan terutama bagi Anda pelaku umrah backpacker.
Jika diperhitungkan ongkos penerbangan jalur langsung satu kali jalan dari Jakarta ke Jeddah bisa digunakan untuk biaya pulang-pergi (PP) jika menggunakan jalur penerbangan yang beranting.