Ulama: Persahataban Maroko Indonesia Sudah Terjalin Sejak Abad 16

Maroko

Bagikan

Persahabatan negara Indonesia dengan Maroko ternyata sudah terjalin sejak abad ke-16. Hal itu diungkapkan oleh Sayyid Syarif Adnan Talidy El-Hasany seorang ulama Maroko.

Pernyataan itu diungkapkan oleh ulama Maroko, Sayyid Syarif saat mengisi pidato berjudul ‘ngaji sejarah’ dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Mambaul Ulum, Batabata (Muba), Desa Panaan, Palenggaan, Kabupaten Pamekasan Madura.

Dalam kesempatan itu, ulama asal Maroko itu menjadi pembicara dalam acara pekan ngaji 5 yang diselenggarakan di salah satu pondok pesantren terbesar di Madura.

Saat berkunjung ke Madura, Sayyid Syarif Adnan El-Hasany merasa senang karena dirinya telah melangsungkan silaturahmi sesama umat Islam, khsusunya di Madura. Dirinya merasa bertemu dengan saudara-saudaranya yang sama-sama diikat dengan satu keyakinan agama.

“Kami bertemu dengan saudara-saudara di sini seperti bertemu dengan saudara-saudara sepupu saya,” katanya kepada Tribun, Minggu (12/1/2020).

Persahabatan Indonesia Maroko Sudah Terjalin Sejak Abad-16

Selain menyatakan kebahagiaanya, Sayyid Syarif Adnan Talidy El-Hasany menyebut bahwa persaudaraan Indonesia dengan Maroko sudah terjadin sejak abad ke-16 Masehi.

Masih dalam kesempatan yang sama, menuru Sayyid, dahulu ada seorang Maroko yang berjalan kaki hingga Indonesia, ia adalah Ibnu Batuta.

Ibnu Batuta sendiri merupakan seoran penulis yang produktif. Tercatat banyak karya-karya dia yang menceritakan perjalanannya berkeliling dunia.

Melalui cacatan perjalanannya itu, Ibnu Batuta disebut sebagai traveler Islam pertama yang gemar mendokumentasikan budaya, cerita-cerita, serta kondisi masyarkat setempat.

“Beliau sebagai sejarawan atau alim. Dia berjalan kaki ke Indonesia untuk mmbuktikan kabar sejarah yang diketahui,” terangnya.

Dia juga menjelaskan bahwa Wali Songo memiliki peran yang sangat besar dalam dakwah islam di Indonesia khususnya di Madura.

Nasab Wali Songo, lanjut Sayyid Adnan, tersambung dengan Rasulullah berdasarkan beberapa dalil yang dikaji oleh tim Nasab KerajaanMaroko dan tidak ada yang menentang ketersambungan nasab tersebut.

“Runtutan nasab ini telah diriwayatkan oleh para syarif yang telah dipercaya periwayatannya,” ucapnya.

Syaikh Adnan juga berpesan kepada santri agar senantiasa bersemangat dalam mencari ilmu dengan meneladani rasulullah dan para ulama islam.