Pertambangan batu bara zaman kolonial Ombilin di Sawahlunto atau “Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto”, Sumatera Barat, ditetapkan sebagai warisan budaya dunia dalam sesi Sidang ke-43 Komite Warisan Dunia UNESCO PBB di Gedung Pusat Kongres Baku di Baku, Azerbaijan.
Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan
Prof. Dr Husnan Bey Fananie mengatakan, bahwa Indonesia kembali dikenal Dunia atas peninggalan sejarah di Sawah Lunto Sumatra Barat.
“Alhamdullah, dahsyat sekali Ini merupakan warisan budaya dunia kelima yang dimiliki oleh Indonesia. Semoga Kita dapat jadikan alat untuk membangun untuk indonesia selajutnya,” ungkap Husnan di Baku, Sabtu (6/7).
Husnan juga menambahkan, bahwa penetapan Ombilin Sawah Lunto sebagai warisan dunia merupakan kado untuk rakyat Indonesia.
“Ini kado luar biasa untuk rakyat Indonesia pada 2019 Tahun ini, semoga kita semua dapat melestarikan dan menjaga peninggalan sejarah,” kata Husnan.
Adapun yang hadir dalam penganugrahan Ombilin Sawah Lunto sebagai Warisan Sejarah Dunia.
Diatantara, Gubernur sumbar Irwan Prayitno, Walikota Sawah Lunto Deri Asta , Perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Warisan Najmuddin dan perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup.
Sebelumnya Indonesia sudah memiliki empat warisan dunia kategori alam yakni Taman Nasional Komodo (1991), Taman Nasional Lorentz (1999), Hutan Tropis Sumatera (2004), dan Taman Nasional Ujung Kulon (1991).
Kemudian empat warisan dunia kategori budaya, yaitu Candi Borobudur (1991), Candi Prambanan (1991), Situs Sangiran ( 1996), sistem Subak di Bali (2012).