Calon anggota jemaah haji asal Polewali Mandar (Polman), Sulbar, punya cara tersendiri supaya kopernya tidak tertukar. Mereka menandai kopernya dengan benda-benda yang tak lazim, dari gayung, bola tenis, hingga boneka Hello Kitty.
Umumnya penanda koper para calon haji menggunakan kartu nama atau pun pita. Namun, bagi calon haji asal Polman, kartu nama tak cukup untuk menandai koper mereka.
“Biar tidak tertukar dan lebih mudah dikenali saat di Tanah Suci nanti,” ujar salah seorang calon anggota jemaah haji asal Polman, Tamrin, kepada wartawan di Kantor Gabungan Dinas (Gadis) Polewali, Sabtu (4/8/2019).
Berdasarkan pantauan wartawan di pelataran kantor Gabungan Dinas (Gadis) Polewali, tanda-tanda unik terpasang pada ratusan koper jamaah di daerah ini, menggunakan berbagai macam benda, dari perlengkapan dapur, seperti gelas dan serbet meja, hingga alat olahraga seperti bola tenis.
Ada juga penanda yang menggunakan sandal ukuran dewasa, hingga boneka anak-anak. Pada koper lainnya juga terlihat, penanda menggunakan perlengkapan wanita seperti jilbab, ikat rambut, pita, hingga karung beras dan boneka Hello Kitty.
Pemerintah sebenarnya telah memiliki regulasi terkait penandaan koper calon haji (calhaj), seperti pewarnaan dan pemberian foto dan nama calhaj. Namun kekhawatiran koper sulit dikenali membuat banyak calhaj memberikan tanda unik pada koper masing-masing.
“Tanda-tanda ini fungsinya agar koper jemaah lebih mudah dikelompokkan saat di Tanah Suci nanti. Adapun pemberian tanda-tanda khusus menggunakan benda-benda unik, itu inisiatif jemaah sendiri,” ujar Kepala Seksi Petugas Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Polewali Mandar, H Muh Athar, saat dimintai konfirmasi di kantornya.
“Sejauh ini tanda yang dipakai menggunakan barang sehari-hari dan bukan barang yang dianggap berbahaya,” pungkas Athar.