Pemerintah Arab Saudi mengimbau kepada para jamaah haji dan umrah agar memakai masker ketika berada di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19.
Imbauan ini karena sebelumnya Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mendeteksi adanya varian baru Covid-19 di wilayah Saudi.
Direktorat Jenderal Keamanan Publik Arab Saudi dalam cuitan di X belum lama ini menyatakan, “Menggunakan masker di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi serta halamannya sebagai tindakan pencegahan dan perlindungan dari tertular penyakit.”
Mengutip laporan Gulfnews, Otoritas Kesehatan Arab Saudi telah mendeteksi keberadaan Covid-19 varian JN.1 yang bertransmisi secara lokal. Namun, pihak otoritas menyebut hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
Disebutkan juga, bahwa Otoritas Kesehatan setempat mengatakan bahwa penyebaran varian JN.1 mencakup 36 persen kasus Covid-19 di negara tersebut. Untuk itu pihaknya terus melakukan pemantauan pergerakan virus tersebut.
“Hal ini tidak dibarengi dengan peningkatan jumlah pasien yang masuk ke unit perawatan intensif,” terangnya.
Covid-19 Varian JN.1
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada awal Desember 2023 lalu menyatakan bahwa varian JN.1 Covid-19 sebagai varian of interest di tengah merebaknya virus ini di berbagai tempat di dunia.
WHO menyatakan bahwa dampak kesehatan yang ditimbulkan varian baru Covid-19 cukup rendah sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Sedangkan risiko kesehatannya bagi masyarakat juga tidak membahayakan.
“Meski demikian, dengan dimulainya musim dingin di belahan bumi utara, JN.1 dapat meningkatkan beban infeksi saluran pernapasan di banyak negara,” beber WHO.
WHO mencatat bahwa vaksin covid-19 cukup efektif memberikan perlindungan terhadap kondisi parah dan kematian akibat JN.1 atau varian lain yang beredar.
Varian JN.1 Covid-19 adalah varian turunan dari Omicron. Menurut para ahli, gejalanya mirip dengan varian lain, yakni sakit tenggorokan yang diikuti hidung tersumbat.
