Destinasi

Wacana Wisata Halal di Gunung Rinjani Jadi Polemik

Wacana pemisahan pendaki bukan muhrim di Gunung Rinjani jadi polemik. Menurut Taufan Rahmadi, jubir BPN Prabowo, pihaknya setuju, tapi perlu dikaji lagi.

Baru-baru ini, muncul wacana untuk memisahkan pendaki pria dan wanita yang bukan muhrim saat kemping di Gunung Rinjani. Pemisahan pendaki non muhrim ini selaras dengan wisata halal yang digaungkan Pemprov NTB.

Taufan Rahmadi, jubir BPN Prabowo-Sandi yang juga pemerhati pariwisata dari NTB, berpendapat masyarakat jangan berprasangka buruk dulu terhadap wisata halal. Karena pemahaman akan wisata dalam Islam adalah mengagumi keindahan ciptaan Allah SWT.

“Pemahaman wisata dalam Islam adalah Safar (bepergian) untuk Tadabbur atau merenungi keindahan ciptaan Allah SWT. Menikmati indahnya alam, sebagai pendorong manusia untuk menguatkan keimanan terhadap keesaan Allah SWT, karena refreshing jiwa perlu untuk memulai semangat kerja baru,” kata Taufan lewat pesan singkat kepada tfanews.com, Kamis (20/6/2019).

Taufan pun mencontohkan beberapa negara nonmuslim sekarang justru gencar mempromosikan wisata halal di negaranya. Contoh saja Thailand, atau negara lainnya.

“Mari kita tengok beberapa negara nonmuslim. Pemerintahnya giat mempromosikan wisata halal negerinya. Kita ambil contoh Thailand, karena pemerintahnya tahu ada devisa besar di balik wisata halal tersebut. Indonesia yang tidak kalah indah pemandangan alamnya, namun mengapa seakan kita phobia mendengar wisata halal?” imbuh Taufan.

Taufan pun setuju atas rencana pemisahan pendaki yang bukan muhrimnya yang disampaikan oleh Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Sudiyono. Tapi perlu kajian lagi sebelum rencana itu terealisasi.

“Sebagai seorang penggiat dan pemerhati pariwisata, saya setuju. Namun usulan saya, pemerintah daerah setempat perlu mengkaji ulang atas wacana tersebut agar dapat memberikan pemahaman yang baik sehingga program tersebut mendapatkan berkah dari Allah SWT sekaligus menjadi sumber devisa andalan bagi masyarakat daerahnya,” pungkas Taufan.

Marshal

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 months ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 months ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

2 months ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

2 months ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

2 months ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

2 months ago