Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus gencar mengembangkan pariwisatanya. Kota dengan luas 61,3 kilo meter persegi yang dihuni sekitar 424.443 penduduk ini, memiliki potensi wisata yang besar, terutama wisata pantainya.
Dalam menggenjot pariwisata, Pemerintah Kota Mataram mengembangkan konsep smart city. Bahkan, hal ini telah diwujudkan dengan membangun Mataram Smart City Command Center.
Mataram Smart City Command Center ini telah dibangun sejak 2017 lalu. Menariknya, pembangunannya tidak menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa mengatakan, pembangunannya menggunakan dana dari pihak ketiga atau Corporate Social Responsibility (CSR). Di dalamnya termasuk pengadaan CCTV dan menara telekomunikasi.
“Command center itu memang kita kelola dari CSR yang dihibahkan pada kami 2017 saat ulang tahun Kota Mataram 2017,” kata I Nyoman saat menerima kunjungan dari Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta, Selasa (23/4).
Kunjungan Kominfosan Kota Yogyakarta ini sendiri melihat bagaimanan pengambangan smart city di Kota Mataram. Sehingga nantinya bisa diaplikasikan di Kota Yogyakarta.
Hingga saat ini, telah ada 266 menara telekomunikasi. Bahkan, retribusi menara telekomunikasi ini melebihi target yang ditetapkan.
“Retribusi tower (menata telekomunikasi) kita kemarin Alhamdulillah melebihi target. Awal Rp 600 juta yang ditargetkan, tapi terlampaui 30 persen,” ujarnya.
Menurut I Nyoman, pengembangan smart city dengan non APBD ini merupakan sebuah berkah bagi Kota Mataram. Tentunya, hal ini juga akan terus dikembangkan dengan berbagai program lain ke depannya.
“Ini akan terus kami kembangkan dalam memperkuat smart city,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Diskominfosan Kota Yogyakarta, Tri Hastono mengatakan pencapaian yang dilakukan Pemerintah Kota Mataram memang menjadi suatu yang menarik. Sehingga, dapat dicontoh dan diaplikasikan di Kota Yogyakarta.
Dengan strategi yang dilakukan Kota Mataram untuk mengembangkan daerahnya, dapat menjadi ‘best practise’ bagi daerah lain. Tentunya dengan mengoptimalkan potensi yang ada di setiap daerah termasuk Kota Yogyakarta.
“Kota Mataram mengambil strategi bagaimana kemudian bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di sekelilingnya. Ini memberikan nilai tambah bagi Kota Martaram, itu menarik,” ujarnya.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…
Lihat Komentar