Haji Dan Umrah

Ziarah ke Tanah Suci Buka Peluang Ekonomi

Ziarah ke Tanah Suci tak hanya untuk beribadah. Ada aktivitas keduniaan yang menyertainya, sehingga haji dan umroh menghasilkan perubahan besar.

Ziarah ke Tanah Suci sambil belajar

Dalam buku Historiografi Haji Indonesia karya M Shaleh Putuhena, lima kapal besar Aceh berlabuh di Jeddah pada tahun 1556.

Ketika itu kontak dagang Nusantara dengan Negeri Arab begitu intens. Sambil menunggu para jamaah datang, ulama Aceh yang berdatangan ke Tanah Arab berdagang dan menimba ilmu.

Peluang ekonomi

Tidak bisa dipungkiri aktivitas haji dan umroh telah membuka peluang ekonomi yang menjanjikan. Tidak saja bagi negara tuan rumah (Arab Saudi). Tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh Indonesia.

“Mulai dari penyediaan berbagai moda transportasi, pesawat, bus dan sarana transportasi lain, pelayanan perhotelan, katering,m dan lain-lain,” ujar Konsul Jenderal RI di Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, Kamis (24/1).

Peningkatan nilai ekspor

KJRI Jeddah terus berupaya agar kualitas pelayanan jamaah haji dan umroh meningkat. Hal itu dilakukan dengan  terobosan dan inovasi layanan di semua lini.

Seiring dengan hal tersebut, KJRI Jeddah juga memanfaatkan penyelenggaraan haji dan umroh agar menambah nilai ekspor Indonesia ke Arab Saudi. Ibadah ini juga bisa memajukan sektor pariwisata dan investasi melalui promosi.

Mulai tahun lalu, atas arahan Pemerintah Pusat KJRI Jeddah mewajibkan para pemenang tender katering haji melakukan sejumlah hal.

Yaitu menggunakan bumbu masakan dan produk minuman dari Indonesia. Ke depan, kebijakan ini bisa diperluas agar pemondokan (hotel) juga menggunakan toiletries dari Indonesia.

“Bahkan kalau perlu karoseri armada bus haji dan umrah Indonesia, kita mintakan agar menggunakan buatan Indonesia,” tegas Konjen.

Di mata pemerintah Indonesia, Arab Saudi merupakan pasar yang cukup menjanjikan bagi produk-produk nasional. Disana terdapat jamaah dari berbagai negara yang dapat dimanfaatkan untuk perdagangan dan pariwisata.

Ditambah ratusan ribu mukimin asal Indonesia yang mayoritas berdomisili di wilayah kerja KJRI Jeddah.

Nasrul

Lihat Komentar

Recent Posts

Hegrah Al Ula, Saksi Bisu Kebeneran Kisah Nabi Salih dan Kaum Tsamud

Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…

2 months ago

Langkah Pemerintah Pakistan Kurangi Jumlah Pengemis di Arab Saudi

Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…

2 months ago

7 Tempat Doa Mustajab di Makkah, Dengan Niat Ikhlas Insyaallah Terkabul

Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…

2 months ago

Begini BPS Melakukan Survei Kepuasan Jamaah Haji 2024, Independen Tidak?

Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…

2 months ago

7 Julukan Kota Makkah dan Asal Usul Penamaannya

Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…

2 months ago

Dituding Mangkir dari Panggilan Pansus Haji, Ini Kegiatan Menag di Perancis

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…

2 months ago