Oman merupakan negara bagian timur tengah, tepatnya di pesisir tenggara Jazirah Arab. Oman berbatasan lamgsunh dengan Uni Emirat Arab di barat-laut, Arab Saudi di barat, dan Yaman di barat-daya.
Ibukota Oman, yaitu Muscat berada di belakang garis pantai yang memukau dengan latar belakang pegunungan berangin yang membuka ke daerah pedalaman yang subur di negara tersebut.
Oman juga menjadi salah satu negera yang kaya situs warisan UNESCO. Sehingga melakukan perjalanan ke tempat ini bisa menjadi suatu pengalaman yang berharga khususnya bagi para pecinta wisata religi hingga yang gemar berbelanja.
Ketika itu Oman memiliki pemimpin bernama Sultan Qaboos yang menerapkan hukum islam menjadi suatu hukum negara. Masjid pertama yang dibangun di negara tersebut dilakukan pada tahun 1300 Masehi, dibuat oleh Bibi Maryam, namun sayangnya dihancurkan oleh Portugis pada tahun 1508.
Pada tahun 1992 lalu, Sultan Qaboos memiliki gagasan untuk membangun sebuah Masjid Nasional untuk negaranya yang beribukota di Muscat. Pembangunannha ini memerlukan waktu hingga 9 tahun lamanya, selesai dan diresmikan pada tahun 2001 lalu dan mengambil namasultan sebagai nama masjidnya, yaitu Masjid Agung Sultan Qaboos.
Ketika diresmikan saat itu, masjid ini mendapatkan rekor sebagai masjid yang memiliki karpet terbesar, dan juga lampu gantung terbesar di dunia, namun kini menempati rekor kedua seiring dibangunnya Masjid Agung Sheikh Zayet pada tahun 2007.
Ketika awal oembangunannya, beberapa rencana dilakukan pada tahun 1993, mulai dari pemilihan seni rancang bangunannya, tempat berdirinya dan sebagainya.
Akhirnya dipilihlah salah satu lokasi yang berada di Bausher untuk pembangunan masjid tersebut. Proses pembangunan kemudian dimulai pada tahun 1995, oleh Carillion Alawi LLC. Pembangunan Masjid Agung Sultan Qaboos selesai dan diresmikan pada tanggal 04 Mei 2001 oleh Sultan Qaboos sendiri.
Masjid ini berdiri diatas tanah seluas 416 ribu meter persegi, dengan bangunan utama sebesar 40 ribu meter persegi. Memiliki Luas bangunan yang cukup menampung jamaah hingga 6,500 orang secara khusus, ruang wanita memiliki kapasitas 750 orang, sedangkan untuk pelataran masjid dapat menampung hingga 8 ribu jamaah. Total keseluruhan jamaah yang bisa ditampung oleh masjid ini adalah sekitar 20 ribu jamaah.
Bagian unik dari masjid ni adalah karpet Rajutan Tangan serta Candellier (Lampu Gantung) menjadi interior utama yang menghias majsid ini. Pada awal dibuat, besarnya Karpet dan lampu Gantung tersebut memecahkan rekor sebagai Karpet dan Lampu Gantung tersebsar yang dimiliki sebuah masjid. Namun posisi tersebut akhirnya di geser oleh Masjid Agung Sheikh Zayed.
Total berat keseluruhan karpet tersebut mencapai 21 ton, dengan 1700 pintalan manual yang membutuhkan waktu hingga empat tahun lamanya untuk merajut keseluruhan karpet tersebut. karpet besar ini dibuat dengan penggabungan beberapa seni klasik trasinioan Tabriz, Isfahan dan Kashan. Diwarnai dengan 28 warna sekaligus, namun dengan tingkat kecerahan yang berbeda-beda. Gambar pada karpet tersebut diwarnai dengan buah-buahan kering, dan juga pepohonan.
Selain Karpet, Chandellier atau Lampu Gantung yang dimiliki Masjid Sultan Qaboos ini juga merupakan Lampu Gantung terbesar kala itu, dan menjadi Lampu Gantung terbesar kedua saat ini, dengan panjang 14 meter, dan diimpor langsung dari pabrik Faustig Jerman.
Hegrah Al Ula, atau Madain Salih merupakan situs arkeologi di tengah padang pasir di wilayah…
Keberadaan pengemis di Arab Saudi semakin memprihatinkan. Menurut laporan, sebanyak 90 persen pengemis yang ada…
Tanah Suci Makkah adalah tempat paling mulia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT karena di…
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 terbilang cukup sukses, bahkan sangat memuaskan menurut catatan Badan Pusat Statistik…
Setidaknya ada 7 julukan bagi Kota Makkah. Kota yang paling suci bagi umat Islam ini…
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dituding mangkir dari panggilan Pansus Angket Haji DPR dengan…
Lihat Komentar