Masyarakat Garut diharapkan memanfaatkan program pengembangan wisata untuk meningkatkan taraf hidup. Sebab pemerintah hadir melalui program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Program ini memberikan pembiayaan, pelatihan, dan pendampingan kepada pengusaha Ultra Mikro di daerah wisata.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, pembiayaan UMi menyasar lapisan terbawah yang tidak memiliki akses perbankan. Jumlah plafon pembiayaan ini paling banyak Rp10 juta per nasabah. “Program pembiayaan ini adalah tahap lanjutan dari bantuan sosial menuju kemandirian usaha, serta merupakan komplementer program Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ujarnya di Garut kemarin.
Ratusan ribu debitur
Sejak pertama kali diluncurkan pada pertengahan 2017 hingga 22 April 2019, secara nasional, pembiayaan UMi telah disalurkan kepada 931.173 debitur. Total penyalurannya mencapai Rp 2,49 triliun. Untuk Kabupaten Garut, pembiayaan UMi telah menjangkau 15.058 debitur dengan total penyaluran lebih dari Rp 35 miliar.
Sri menuturkan, pemerintah menyadari pengembangan usaha sektor mikro memerlukan kerja sama berbagai pihak. Oleh karena itu, ia mengajak pengusaha berkolaborasi dalam pengembangan sektor mikro. Baik itu melalui pelibatan usaha mikro dalam rantai pasokan, pemberian pendampingan maupun pembukaan akses pasar.
Selain itu, swasta dapat berkontribusi dalam pendanaan melalui pendekatan investasi berdampak sosial atau Social Impact Investment (SII). “SII merupakan bentuk investasi yang memperhatikan terbentuknya dampak sosial berdampingan dengan keuntungan finansial,” kata Sri.