Bagian penting dari sejarah Arab Saudi dapat ditemukan di empat apartemen di Jeddah. Tempat itu berisi sejuta salinan surat kabar tua dan puluhan ribu majalah, foto, dan rekaman kaset tentang Saudi.
Pemilik museum Pages from History, Jaber Abdullah al-Ghamdi percaya, apabila negara gagal melestarikan sejarah yang termuat di koran selama 15 tahun mendatang, maka bangsa itu berisiko kehilangan identitas nasionalnya.
“Selama 70 atau 80 tahun terakhir, surat kabar telah mendokumentasikan sejarah kami dan melestarikan tradisi kami,” kata Al-Ghamdi dilasir di Arab News, belum lama ini.
Al-Ghamdi telah mengunjungi banyak kementerian dan lembaga pemerintah, tetapi tidak menemukan dokumentasi surat kabar yang menunjukkan identitas sejarah. Bahkan, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Haji dan Umrah tidak memiliki dokumentasi itu. Al-Ghamdi telah berbicara dengan menteri haji dan umrah tentang pernyataan resmi yang menjelaskan ekspansi di tempat-tempat suci.
”Upaya besar Kerajaan dalam hal itu cukup jelas bagi pengunjung ke tempat-tempat ini, atau melalui saluran TV, tetapi bagaimana dengan masa lalu? Orang-orang di mana-mana akan senang melihat bagaimana situs-situs suci, haji dan umrah dulu,” ujar dia.
Bangga
Orang-orang akan bangga jika menemukan berita bahwa surat kabar Amerika Serikat (AS) memberitakan ibadah haji setiap tahun sejak 1885. Museum Pages of History menyimpan file pers yang mendokumentasikan ibadah haji sejak awal era Saudi.
“Kata-kata saya didasarkan pada dokumen. Kami di sini memiliki casebook (buku teks) yang terdokumentasi tentang haji dari 1925 hingga 2009,” kata Al-Ghamdi.