Museum Pages from History juga memiliki statistik tentang ibadah haji dari tahun ke tahun. Misalnya, dokumen-dokumen yang menunjukkan jumlah jamaah asing pada 1949 sebesar 29 ribu orang. Kemudian, Saudi mampu menampung jutaan jamaah haji saat ini. Hal itu merupakan upaya dan pencapaian luar biasa dari Saudi.
Pengelola museum, Jaber Abdullah al-Ghamdi mengatakan museumnya tidak hanya menyimpan dokumentasi surat kabar semata. Dia menganggap koran dan majalah itu lebih dari sekadar kertas, sebab mereka adalah dokumen sejarah yang signifikan.
Dia beranggapan, sebuah berita politik, budaya atau sosial yang diterbitkan di surat kabar di bawah pengawasan negara, maka dapat menjadi sumber informasi resmi. Bahkan, setelah 50 tahun berlalu.
Pendokumentasian haji
Al-Ghamdi memulai kegiatan pendokumentasian hampir 20 tahun lalu. Saat itu, dia adalah anggota staf Perpustakaan Umum Raja Abdul Aziz (KAPL) dan Perpustakaan Nasional Raja Fahd (KFNL).
“Saya dulu membeli arsip dan seluruh perpustakaan pribadi dari Mesir dan banyak negara lain, dan membawanya ke perpustakaan nasional,” ujar dia.
Pria berusian 60an tahun itu mengenang pernah membantu temannya menulis buku tentang karya sastra di wilayah Hijaz. Dia terkejut hanya menemukan dua sumber yang bisa diakses. Peristiwa itu terjadi pada 1995, atau hari terakhir dirinya bekerja di KFNL.