Seba Baduy merupakan tradisi Suku Baduy yang ada di Desa Kanekes, di mana mereka melakukan perjalanan untuk mempersembahkan hasil panen mereka sebagai ungkapan rasa syukur.
Tradisi ini juga dimaksudkan sebagai penghormatan Suku Baduy kepada Kepala Daerah setempat atau yang mereka sebut dengan ‘Bapa Gede’ yang saat ini merupakan Bupati Lebak dan Gubernur Banten.
“Tradisi Seba ini menjadi daya tarik bagi masyarakat umum untuk mengetahuinya. Bahwa Banten mempunyai satu tradisi budaya yang tidak dimiliki oleh dunia manapun juga, sehingga itu menarik untuk dipelajari masyarakat,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Eneng Nurcahyati.
Eneng juga menuturkan, helatan Seba Baduy ini memang sudah menjadi tradisi yang menjadi momen edukasi bagi masyarakat lain khususnya wisatawan yang biasanya dapat menarik ribuan yang datang.
Tradisi Seba telah menjadi momen edukasi bagi pengunjung yang berasal ssri banyak latar belakang tujuan. Ada para ilmuan yang memang bermaksud meneliti tata cara kehidupan masyarakat adat seperti para Budayawan, Sejarawan, Mahasiswa, hingga Dosen.
“Ada juga orang-orang yang tujuannya adventrue karena masuk ke Baduy Dalam itu kan butuh tantangan. Jadi masing-masing segmen punya maksud berbeda. Ada juga masyarakat umum yang sekadar ingin tahu. Tapi kalau dilihat dari survei kebanyakan mereka tertarik mempelajari Budayanya,” tutur Eneng.
Meskipun saat ini Suku Baduy telah dijadikan Provinsi Banten sebagai objek wisata budaya, Eneng memastikan hal itu tidak akan menggerus karakteristik Baduy sebagai suku yang terkenal sebagai orang-orang yang yang menjaga ketat aturan menolak penggunaan berbagai teknologi baru, khususnya suku Baduy Dalam.
Dukungan pemerintah
Dukungan pemerintah diberikan untuk memperkuat kegiatan Seba. Selain aturan Baduy yang memang secara taat dilakukan oleh orang-orang suku Baduy sendiri untuk menjaga keberlangsungan adat mereka.
Dinas Pariwisata juga menggelar kegiatan Festival untuk memeriahkan wisata Baduy ini. Festival akan dimulai sejak 29 April hingga 5 Mei nanti.
Beragam kegiatan sudah direncanakan dalam festival tersebut. Dari mulai kegiatan edukasi seperti coaching fotografi, coaching menulis essai, hingga talkshow ekowisata.
Ada juga hiburan tradisional hingga modern seperti wayang golek, permainan tradisional dan juga penampilan musik modern.